Infografik: Lembaran Baru Tontowi Ahmad sebagai Ganda Campuran
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dipasangkan pertama kalinya pada 2010 di Macau Terbuka, pasangan Tontowi dan Liliyana langsung membuahkan hasil memuaskan dengan menyabet gelar juara usai mengalahkan sesama wakil Indonesia, Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa.
Romansa keduanya terus berlanjut dengan sederet prestasi. Beberapa di antaranya adalah hat-trick juara juara All England (2012, 2013, 2014). Prestasi yang tak kalah membanggakan terjadi saat Tontowi/Liliyana juara di Indonesia Terbuka 2018. Kemenangan saat itu terasa lebih istimewa karena mereka berhasil mematahkan 'kutukan' Istora Senayan. Ya, sebelumnya mereka tak pernah juara di Istora sejak pertama kali dipasangkan.
Lantas, puncak prestasi Tontowi dengan Liliyana terjadi pada Olimpiade 2016 di Brasil. Dengan mengalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia) di partai puncak. Tontowi/Liliyana sah menyabet medali emas ganda campuran Olimpiade. Hasil itu sekaligus membayar kegagalan di Olimpiade 2012 London.
ADVERTISEMENT
Indonesia Masters 2019 tercatat menjadi kejuaraan terakhir yang diikuti Tontowi dan Liliyana. Sayang, di kompetisi terakhir Liliyana itu, gelar juara gagal diberikan usai kalah dari pasangan China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong di final.
Meski Liliyana telah gantung raket, Tontowi masih harus melanjutkan perjalanannya dengan pasangan yang berbeda. Terpilihlah Winny Oktavina Kandow, yang masih berusia 20 tahun. Bersama juniornya itu, Tontowi tengah berjuang di pentas All England 2019 dan mampu melangkah ke babak 16 besar.
Nah, untuk mengetahui lebih jauh perjalanan Tontowi selama berkarier di bulu tangkis, baik dengan Liliyana atau Winny, kumparanSPORT sudah merangkum profil atlet binaan PB Djarum itu dalam infografik di bawah ini. Silakan disimak.
ADVERTISEMENT