Jadi Juara All England 2020, Praveen/Melati Akui Sempat Salah Strategi

16 Maret 2020 0:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti beraksi di Final All England 2020 menghadapi Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. Foto: Action Images/Reuters/Andrew Boyers
zoom-in-whitePerbesar
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti beraksi di Final All England 2020 menghadapi Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. Foto: Action Images/Reuters/Andrew Boyers
ADVERTISEMENT
Praveen Jordan mengakui bahwa dia dan Melati Daeva Oktavianti sempat salah menerapkan strategi dalam laga final ganda campuran All England 2020 menghadapi wakil Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
ADVERTISEMENT
Dalam pertandingan di Arena Birmingham, Minggu (15/3/2020) malam WIB, tersebut Praveen/Melati menang tiga gim 21-15, 17-21, dan 21-8. Dengan demikian, gelar juara pun berhasil mereka rengkuh.
Selepas pertandingan Praveen berkata bahwa kemenangan tersebut tidaklah mereka raih dengan mudah. Apalagi, pada gim kedua, sempat ada kesalahan strategi darinya dan Melati.
"Kalau dibilang menang mudah juga enggak. Mereka pasangan yang kuat. Di game kedua kami ada kesalahan strategi. Kami terlalu banyak meladeni pukulan mereka," tutur Praveen, dilansir laman resmi PBSI.
Di gim kedua Praveen/Melati menelan kekalahan dari Puavaranukroh/Taerattanachai tetapi pada gim ketiga mereka langsung tancap gas sehingga bisa meraih kemenangan telak sekaligus menyegel gelar juara.
"Gim ketiga kami banyak langsung menyerang. Kami lebih banyak membawa mereka ke permainan kami. Bisa dilihat mereka seperti tidak berkutik. Setiap ketemu mereka pasti ramai. Poinnya pasti ramai," lanjut Praveen.
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (merah) berhadapan dengan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. Foto: Action Images/Reuters/Andrew Boyers
Bagi Praveen, ini merupakan gelar All England kedua yang berhasil dia raih setelah 2016. Ketika itu, dia masih berpasangan dengan Debby Susanto. Untuk Melati, ini adalah yang pertama dan dia merasa bahagia bisa menjadi juara.
ADVERTISEMENT
“Pastinya bangga banget bisa juara di sini karena ini 'kan salah satu cita-cita dan impian dari kecil. Siapa, sih, yang enggak mau juara All England. Semua pemain badminton kalau ditanya pasti maunya juara All England, Kejuaraan Dunia, dan Olimpiade. Alhamdulillah bisa terwujud salah satu impianku,” ucap Melati.
Kemenangan di final All England ini sekaligus mempertegas keunggulan Praveen/Melati atas Puavaranukroh/Taerattanachai. Ini merupakan kemenangan keempat pasangan Indonesia tersebut dari total enam pertemuan.