Jepang Terbuka: Tundukkan Antonsen, Jonatan ke Semifinal

26 Juli 2019 17:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi pebulu tangkis Indonesia, Jonatan Christie , di Jepang Terbuka 2019. Foto: Dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Aksi pebulu tangkis Indonesia, Jonatan Christie , di Jepang Terbuka 2019. Foto: Dok. PBSI
ADVERTISEMENT
Cerlang Anders Antonsen belum redup. Andalan tunggal putra Denmark ini sampai ke perempat final Jepang Terbuka 2019. Yang menjadi lawan adalah Jonatan Christie, tunggal putra Indonesia yang konsistensinya sedang disoroti.
ADVERTISEMENT
Untungnya Jonatan merespons sorotan itu dengan tepat. Kemenangan 21-1-12 dan 21-14 atas Antonsen dirangkumnya di perempat final Jepang Terbuka 2019. Torehan ini memastikan Indonesia mengirim lima wakil ke semifinal.
Di Court 1 Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, pada Jumat (26/7/2019), Antonsen menjadi Antonsen. Permainan tricky yang ditandai dengan penempatan sulit dan sering membikin lawan melakukan kesalahan sendiri muncul di paruh pertama gim pertama.
Itulah sebabnya bangunan serangan Jonatan cukup sering buntu. Maksud hati ingin menyentak, apa daya kecepatan smash Antonsen membikin Jonatan kehilangan kendali sehingga shuttlecock terlempar atau membentur net. Kabar baiknya, Jonatan tidak mati langkah. Ia masih sanggup menutup interval dengan keunggulan 11-9.
Keadaan berbalik usai interval. Tekanan Jonatan membuat permainan Antonsen tidak dapat berkembang. Salah satunya, ketika ia menggeser keunggulan menjadi 14-12 via smash jauh yang menyasar tubuh Antonsen. Tunggal putra Denmark ini bukannya tidak bisa menyambut, tapi pengembaliannya tak sempurna sehingga gagal menyeberang net.
ADVERTISEMENT
Kesalahan-kesalahan sepele yang dibuat Antonsen ikut menopang keunggulan Jonatan. Pengembalian tanggung Jonatan yang seharusnya bisa diantisipasi Antonsen malah berujung poin untuk Jonatan yang menggeser papan skor pada kombinasi 19-12.
Jonatan Christie saat pertandingan Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Selasa (16/7). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Keunggulan itu bukan harapan kosong bagi skuat Indonesia. Sergapan dari depan net yang membuat shuttlecock terjatuh di lapangan tengah membuahkan poin ke-21 untuk Jonatan.
Memberikan perlawanan sengit di awal gim kedua, Antonsen menempel ketat 7-8. Namun, kapal Antonsen mulai oleng. Rangkaian eror membukakan jalan bagi Jonatan untuk melangkah jauh sampai 10-7.
Entah apa yang dibicarakan Antonsen dan pelatihnya saat rehat interval. Tapi, rasanya tidak akan jauh-jauh dari dorongan untuk mengeluarkan permainan yang menghentak lawan. Setidaknya, itulah yang terlihat dari gesture dan mimik sang pelatih, Kenneth Jonassen.
ADVERTISEMENT
Hasilnya belum terlihat usai interval. Jonatan masih memimpin 15-10. Bahkan ia mendapatkan poin ke-15 itu dengan elegan. Jumping smash terukur tak membuat pukulan tersebut asal kencang, tapi juga jatuh tepat di garis.
Anders Antonsen saat pertandingan Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Minggu (21/7/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Antonsen masih berupaya mencari celah. Berupaya merepotkan Jonatan sehingga sanggup mematikan langkah lawan. Apa daya karena hasil tak sesuai harapan. Buntutnya, Antonsen malah terjebak permainan Jonatan. Salah satu kasusnya muncul di kedudukan 18-13 untuk Jonatan.
Antonsen berusah menggiring Jonatan dalam permainan reli yang dirangkai oleh variasi pukulan dekat dan panjang. Sial bagi Antonsen karena Jonatan berhasil memancing dengan permainan net. Seketika, Jonatan melepaskan dropshot ke area tengah yang tidak dapat dijangkau Antonsen di depan net.
Perlawanan Antonsen di Tokyo tahun ini benar-benar tamat di gim kedua perempat final. Tidak kebangkitan tiba-tiba yang memaksa laga berlanjut pada gim ketiga. Pada akhirnya, kemenangan 21-14 di gim kedua memastikan Indonesia tak kehilangan wakil tunggal putra di semifinal.
ADVERTISEMENT