Jokowi Minta Sanksi WADA Diinvestigasi, Hasilnya Dibuka ke Publik
ADVERTISEMENT
Bendera Merah Putih tak bisa berkibar manakala Indonesia menaiki podium juara Piala Thomas 2020 pada Minggu (117/10) lalu. Hal itu sebagai buntut hukuman Badan Anti-Doping Dunia (WADA ) menyusul ketidakpatuhan Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI).
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu tak lepas dari perhatian Presiden Joko Widodo yang meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk menginvestigasi mengapa sanksi WADA bisa sampai turun. Tak hanya itu, Jokowi juga meminta hasil investigasi tersebut dibuka kepada publik.
"Sebelum saya rapat dengan PSSI, saya ke Istana, ada rapat internal. Pak Presiden dan beberapa menteri bicara soal sanksi WADA kepada LADI. Presiden mencermati tiap perkembangan. Situasi terkahir, saya melaporkan,upaya-upaya yang kami lakukan adalah bikin tim khusus dengan tugas memenuhi apa yang diminta WADA pada LADI," ujar Menpora Zainudin Amali dalam konferensi pers virtual, Jumat (22/10).
Dalam rapat tersebut, lanjut Zainudin, Jokowi memberikan dua arahan untuk menyelesaikan sengkarut sanksi WADA tersebut.
"Arahan presiden, pertama, beliau meminta kami untuk segera memenuhi apa yang diminta WADA pada LADI, dalam waktu secepat-cepatnya, supaya yang tidak complies-nya itu dicabut dan menjadi complies," ucapnya.
ADVERTISEMENT
"Kedua, arahan dari presiden, ini harus diinvestigasi kenapa terjadi. Arahan beliau, nanti hasilnya dibuka ke publik, siapa yang terlibat, harus diumumkan," kata politisi dari Partai Golkar ini.
Zainudin menyatakan segala upaya untuk pemenuhan persyaratan yang diminta WADA akan dipimpin prosesnya oleh LADI. Pasalnya, LADI bersifat independen dengan berada secara langsung di bawah WADA.
"Beliau (Jokowi) menyambut baik, minta langkah-langkah ini diakselerasi. Beliau memantau langkah-langkah yang akan kami lakukan selanjutnya. Leading sector tetap LADI, pemerintah posisinya hanya membantu karena WADA hanya komunikasi langsung dengan LADI," tandasnya.