Juarai Indonesia Open Jadi Titik Balik Marcus/Kevin: Bukti Minions Belum Habis

27 Desember 2021 16:00 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Materi cover BNI. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Materi cover BNI. Foto: kumparan
Tahun 2021 adalah tahun yang penuh jatuh-bangun dan pahit-manis bagi Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya. Marcus/Kevin disebut sudah 'habis', tetapi nyatanya ganda putra nomor satu dunia ini masih bisa menunjukkan kelasnya.
Marcus/Kevin tampil luar biasa sepanjang 2018, 2019, hingga awal 2020 sebelum pandemi corona merebak yang berujung kepada banyaknya turnamen yang dibatalkan dan ditangguhkan. Kevin sendiri sempat terjangkit COVID-19 pada akhir Desember 2020.
Alhasil, Marcus/Kevin tidak bisa mengikuti tiga turnamen pada Januari 2021: Dua kali Thailand Open (tanggal 12-17 dan 19-24) dan BWF World Tour Finals 2020 (yang baru bisa berlangsung pada 27-31). Sebab, Kevin masih butuh pemulihan.
Kevin Sanjaya Sukamuljo pada partai final Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Hingga akhirnya, pada Maret 2021, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya kembali mendapat panggung untuk beraksi. Mereka tampil di All England dan memenangi pertandingan pertama saat kontra wakil tuan rumah, Matthew Clare/Ethan Van Leeuwen.
Namun, Marcus/Kevin dan semua kontingen bulu tangkis Indonesia di All England tiba-tiba bak tersambar petir. 'Tim Merah Putih' dipaksa mundur dari turnamen itu akibat berada dalam satu pesawat dengan penumpang yang positif corona.
Kemudian, Marcus/Kevin mengalihkan fokus mereka ke Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, yang berlangsung pada Juli 2021. Namun, jeda turnamen dari All England sampai Olimpiade sekitar 4 bulan. Ini membuat mereka semakin lama merasakan jeda pertandingan kompetitif internasional.
Dan, akhirnya, Marcus/Kevin tidak bisa maksimal di Olimpiade. Mereka takluk atas pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik (yang akhirnya meraih perunggu), dalam dua gim langsung dengan skor 14-21 dan 17-21 di perempat final.
Ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo mengembalikan kok ke arah ganda putra Taiwan Yang Lee/Chi-Lin Wang dalam penyisihan Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Selasa (27/7/2021). Foto: SIGID KURNIAWAN/ANTARA FOTO
Marcus/Kevin lalu kembali unjuk gigi di ajang besar, kali ini Piala Sudirman. Sebagai ganda putra nomor satu dunia, mereka jelas sangat diharapkan menjadi kuncian tim Indonesia untuk meraih juara.
Namun, saat di babak perempat final melawan Malaysia, Marcus/Kevin yang turun pertama kembali ditumbangkan Chia/Soh. Skornya 12-21 dan 15-21. Indonesia kalah 2-3.
"Bukan soal kalah atau menang. Tetapi dalam pertandingan beregu itu, fight itu penting. Mainnya kurang greget. Meskipun begitu harus diakui, pertahanan lawan memang kuat dan tidak jebol. Mainnya lebih baik," kritik Coach Herry IP kala itu.
Selanjutnya, pada Piala Thomas, Marcus/Kevin juga gagal bersinar terang. Penampilan mereka dinilai naik-turun saat mengalahkan salah satu wakil Thailand, Supak Jomkoh/Kittinupong Kedren, di babak grup. Keduanya juga tak bisa main bareng di final ketika melawan China.
Kevin Sanjaya menjadi ganda kedua alias wakil keempat yang berpeluang diturunkan Indonesia di babak final Piala Thomas. Ia berpasangan dengan Daniel Marthin karena Marcus Gideon kelelahan secara fisik. Namun akhirnya, mereka tak main karena Indonesia bisa menang 3-0.
Ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon pada Indonesia Masters 2021 di Bali International Convention Center, Bali, Selasa (16/11). Foto: Erika Sawauchi/Badmintonphoto/BWF
Marcus/Kevin lalu hendak membuktikan diri di turnamen perorangan BWF. Sayang, mereka tak beruntung ketika disingkirkan juniornya sendiri, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana (ranking 41 dunia), pada partai babak 16 besar Denmark Open.
"Bisa mengalahkan Marcus/Kevin rasanya senang dan tidak menyangka. Di latihan pun kami belum pernah menang," ujar Bagas yang tak menyangka bisa menang, dalam keterangan resmi selepas pertandingan itu.
Namun, bukan Marcus/Kevin namanya jika mudah menyerah. Setelah serentetan hasil mengecewakan, keduanya berhasil masuk final di lima turnamen BWF terakhir. Pertama, mereka menjejak final French Open, tetapi sayang kalah dari Ko Sung-hyun/Shin Baek-cheol asak Korea Selatan.
Barulah pada Hylo Open, Marcus/Kevin kembali meraih kejayaan. Mereka mengalahkan junior mereka lainnya, Leo Rolly/Daniel Marthin, di final dengan skor 21–14 dan 21–19.
''Puji Tuhan bersyukur, senang bisa juara lagi. Di sini kami coba manfaatkan situasi karena pemain top yang hadir tidak banyak, lalu main enjoy saja dan nothing to lose, soalnya memang sudah pasti lelah,'' kata Kevin setelah final Hylo Open.
Ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon pada Indonesia Masters 2021 di Bali International Convention Center, Bali, Selasa (16/11). Foto: Humas PP PBSI
Namun, Marcus/Kevin bukan tipe atlet yang mudah berpuas diri. Satu gelar juara itu membuat mereka terus lapar akan juara. Mereka kembali membuktikan diri dalam Indonesia Badminton Festival (IBF) di Bali.
Nah, kali ini, keduanya bertemu rival baru: Takuro Hoki/Yugo Kobayashi. Sebelumnya, ganda Jepang ini selalu bisa dikalahkan oleh Marcus/Kevin dalam 11 pertemuan.
Di luar prediksi, Hoki/Kobayashi bisa mengalahkan Marcus/Kevin di final Indonesia Masters 2021. Di sini, faktor kesulitan Marcus/Kevin adalah faktor stamina, selain memang ganda Jepang itu telah menunjukkan kemajuan dalam performa.
Namun, Marcus/Kevin tetap serius untuk membuktikan diri di ajang berikutnya, Indonesia Open 2021. Ini adalah turnamen Super 1000 pertama yang diikuti The Minions sejak All England.
Pada partai pertama, Marcus/Kevin susah payah menaklukkan Keiichiro Matsui/Yoshinori Takeuchi (peringkat 43 dunia) asal Jepang. Ini adalah partai yang melelahkan karena terjadi banyak reli panjang dan laga berlangsung lebih dari satu jam (1 jam 5 menit) dan tiga gim.
Ganda Putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo di final BWF World Tour Final 2021. Foto: Humas PP PBSI
Partai kedua tak kalah sulitnya. Marcus/Kevin mengalahkan Choi Solgyu/Kim Wonho asal Korea dalam tarung tiga gim. Marcus sempat mengeluh 'engap' napasnya di tengah laga.
Pada partai perempat final, Marcus/Kevin kembali harus melalui pertarungan tiga gim, kali ini melawan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi asal Malaysia. Mereka lalu menaklukkan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty asal India untuk menuju final.
Dan akhirnya, Marcus/Kevin sukses revans atas Hoki/Kobayashi di final Indonesia Open 2021. Mereka menang dengan skor 21-14 dan 21-18 sekaligus mengukuhkan diri sebagai ganda putra pertama yang menjuarai Indonesia Open sebanyak 3 kali beruntun.
“Kunci kemenangannya pasti belajar dari kekalahan minggu lalu. Sudah lama tidak ketemu. Selama pandemi ini kami tidak bertemu, tapi perubahan mereka banyak. Dari kesalahan kemarin kami evaluasi dan perbaiki cara mainnya kira-kira seperti apa,” jelas Marcus usai laga.
Ganda Putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon (kanan) dan Kevin Sanjaya Sukamuljo pada semifinal Indonesia Open 2021 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (27/11/2021). Foto: Humas PBSI/HO ANTARA FOTO
"Kami tetap mau melakukan yang terbaik walaupun pasti sudah sangat lelah. Tidak bisa dipungkiri kami melalui sangat banyak turnamen pasti kami coba yang terbaik. Apalagi main di negara sendiri pasti mendapat semangat lebih," tambah Marcus.
Bisa dilihat bahwa Marcus/Kevin belajar dari kesalahan dan mengatasi kelelahan. Ini adalah pembuktian bahwa Marcus Gideon/Kevin Sanjaya belumlah habis, terlepas dari kegagalan mereka gagal menjuarai BWF World Tour Finals 2021.
PBSI, yang didukung penuh oleh BNI sebagai sponsor resmi, juga telah memutuskan tak mengirim wakil ke BWF World Championships karena pertimbangan varian corona omicron menjadi kans bagi Marcus/Kevin untuk memulihkan tenaga. Dengan begini, mereka bisa siap unjuk gigi lagi dengan maksimal pada 2022.