Kalah dari Wakil Korsel, Ahsan/Hendra Gagal Juarai Hong Kong Open 2019

17 November 2019 15:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan. Foto: Dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan. Foto: Dok. PBSI
ADVERTISEMENT
Akhir pekan yang menyebalkan bagi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Laga melawan Choi Solgyu/Seo Seung-Jae pada Minggu (17/11/2019) berakhir dengan kekalahan 21-13, 12-21, 13-21.
ADVERTISEMENT
Ini laga final ganda putra. Apa boleh buat, Ahsan/Hendra tak berhasil menutup Hong Kong Open 2019 dengan gelar juara.
Ahsan/Hendra membuka gim pertama dengan keunggulan 1-0 yang didapat lewat pertarungan depan net. Hendra menyelesaikan reli tersebut dengan sergapan yang diarahkan ke tubuh Solgyu. Lawan yang disasar tidak mengira akan serangan demikian.
Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan. Foto: Dok. PBSI
Sialnya, Solgyu/Seung-Jae justru unggul balik 4-2. Namun, tenang saja. Ahsan/Hendra bisa menyamakan kedudukan jadi 4-4. Keunggulan tipis akhirnya kembali direngkuh The Daddies akibat kesalahan Solgyu yang membuat pengembaliannya membenturkan shuttlecock ke net.
Di hadapan para suporter Indonesia yang entah datang dari mana, Hendra membuktikan bahwa istilah makin tua makin menjadi juga relevan di atas ranah bulu tangkis. Smash-smash tajam yang dilepaskan Hendra dari area depan berulang kali membuat lawan mati langkah. Cara itu yang dipakainya untuk mencatatkan keunggulan 7-4.
ADVERTISEMENT
Solgyu/Seung-Jae memang sempat merapatkan jarak jadi 6-7, tetapi Ahsan/Hendra menjauh hingga 11-7. Tekanan Ahsan/Hendra tidak berhenti usai interval. Penjagaan Ahsan di area belakang memberikan keleluasaan bagi Hendra untuk mengeksploitasi ruang dari depan net.
Tak cuma itu. Ahsan juga piawai melepaskan pukulan-pukulan lob yang tidak terbaca lawan. Salah satunya saat Ahsan/Hendra mengamankan keunggulan 16-9.
Ahsan merespons pengembalian lawan dengan pukulan melengkung dalam kecepatan tanggung ke area tengah. Solgyu yang sudah terlanjur mengambil posisi di sebelah kiri salah membaca arah shuttlecock.
Ahsan memang tidak tampil menggebu-gebu melulu di gim pertama. Smash-nya cenderung tanggung, tetapi diarahkan ke area yang terbaca lawan. Gabungan antara agresivitas dan kecerdikan mengantar Ahsan/Hendra pada game point 20-12.
ADVERTISEMENT
Meski lawan dapat menambah satu angka lagi, Ahsan/Hendra menutup gim pertama dengan kemenangan 21-13. Penyebabnya adalah flick service lawan yang berujung fault. Senjata makan tuan.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, pasangan ganda putra nomor dua dunia. Foto: dok. PBSI
Kecerdasan Ahsan dalam menempatkan shuttlecock muncul lagi di awal gim kedua, saat mereka meraih keunggulan 4-2. Ahsan/Hendra sempat kewalahan menghadapi serangan lawan di momen ini. Hendra bahkan sampai jatuh terduduk meredam serangan.
Akan tetapi, Ahsan masih berdiri di kanan lapangan. Dalam kondisi tidak ideal ini, Ahsan tetap tangguh merespons serangan lawan.
Gempuran smash itu akhirnya berhasil dihentikan Ahsan dengan pukulan lob yang menempatkan shuttlecock tepat di belakang Seung-Jae. Lawan tak bereaksi, angka tambahan datang ke kubu Ahsan/Hendra.
Meski demikian, Solgyu/Seung-Jae belum tamat. Tertinggal 4-7, mereka membalikkan kedudukan jadi 8-7. Kecenderungannya, pukulan Ahsan/Hendra kehilangan akurasi dalam keadaan tertekan.
ADVERTISEMENT
Akibatnya beberapa macam, mulai dari shuttlecock yang membentur net hingga shuttlecock yang terlempar dari lapangan--termasuk saat Solgyu/Seung-Jae merengkuh keunggulan 8-7.
Keunggulan wakil Korea Selatan ini belum selesai. Unggul 11-8, Solgyu/Seung-Jae menjauh hingga 17-11. Reli dalam kedudukan terakhir yang disebut didominasi oleh serangan Solgyu/Seung-Jae.
Ahsan/Hendra bermain dengan lebih kalem lewat pengembalian-pengembalian defensif. Sayangnya, reli tidak berakhir menyenangkan buat suporter Indonesia. Hendra terlambat merespons serangan lawan tidak bisa menggapai shuttlecock. Solgyu/Seung-Jae jadi unggul 18-11.
Ahsan/Hendra tidak banyak berkutik setelahnya. Benar mereka dapat mencegah lawan meraih kemenangan gim lebih cepat. Namun, itu cuma hambatan sesaat. Solgyu/Seung-Jae mengonversi kedudukan 20-12 menjadi kemenangan 21-12 di gim kedua.
Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan. Foto: Dok. PBSI
Seharusnya gim ketiga diawali Ahsan/Hendra dengan gebrakan. Sayangnya, Ahsan/Hendra malah tertinggal 1-5.
ADVERTISEMENT
Ahsan/Hendra akhirnya kembali meraih angka, mengubah skor menjadi 2-5. Prosesnya dilakoni dengan keuletan meredam serangan lawan. Meski kesulitan membangun serangan balik, Ahsan/Hendra mendapat poin begitu Solgyu gagal menyeberangkan shuttlecock dari bidang permainan sendiri.
Masalah Ahsan/Hendra adalah bangkit dari ketertinggalan sesegera mungkin. Bagaimanapun, Solgyu/Seung-Jae sampai memimpin hingga 8-3.
Hingga momen ini, belum terlihat lagi permainan agresif dan efektif Ahsan/Hendra seperti gim pertama. Tidak mengherankan jika Solgyu/Seung-Jae mampu memimpin sampai 10-4 dan berlanjut ke 11-5.
Ketertinggalan di interval belum cukup bagi Ahsan/Hendra untuk melempar handuk. Mereka mampu merapatkan jarak menjadi 10-13 yang berlanjut ke 12-15. Pengembalian Seung-Jae yang terlalu melebar memberi satu angka lagi bagi Ahsan/Hendra. Akan tetapi, ya, itu tadi. Jika unggul saja belum aman, apalagi tertinggal.
ADVERTISEMENT
Dan benar saja, smash kencang Solgyu yang tidak mampu dikembalikan membuat Ahsan/Hendra tertinggal kian jauh, 13-19. Pasangan Korea Selatan ini di atas angin begitu membukukan match point 20-13.
Tidak ada comeback di pengujung laga. Pengembalian Hendra yang membenturkan shuttlecock ke net memastikan Ahsan/Hendra kalah 13-21 di gim ketiga. Itu berarti, Solgyu/Seung-Jae menyelesaikan duel sebagai juara ganda putra Hong Kong Open 2019.