Kalahkan Ganda China, Hafiz/Gloria Bertemu Praveen/Melati di Semifinal

26 Juli 2019 12:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja saat pertandingan Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Rabu (17/7), Rabu (17/7). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja saat pertandingan Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Rabu (17/7), Rabu (17/7). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja sampai juga ke semifinal Jepang Terbuka 2019. Kemenangan 21-17, 15-21, 21-19 atas ganda China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, adalah kunci yang membukakan pintu babak empat besar tersebut.
ADVERTISEMENT
Kemenangan yang direngkuh pada Jumat (26/7/2019) ini tak lagi bicara bahwa Indonesia mengirim dua wakil ganda campuran ke semifinal. Tapi, kepastian bahwa Indonesia sudah punya satu wakil di final.
Begini. Di Court 3 pada hari yang sama, Praveen Jordan/Melati Daeva menang 21-15 21-15 atas ganda campuran Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. Hasil positif ini membuat Praveen/Melati mesti bertanding melawan Hafiz/Gloria di babak semifinal pada Sabtu (27/7/2019).
Sayangnya, kabar ini tidak diikuti torehan menggembirakan dari sektor tunggal putra. Yang kalah di perempat final tak cuma Anthony Ginting. Tommy Sugiarto juga kalah dari tunggal putra India, Sai Praneeth.
Duel yang berlangsung di Court 3 itu selesai dengan kekalahan dua gim langsung, 12-21 dan 15-21, untuk Tommy. Itu berarti harapan Indonesia tinggal Jonatan Christie yang bakal bertanding melawan Anders Antonsen.
ADVERTISEMENT
***
Wei/Qiong tahu benar apa yang menjadi kualitas Hafiz/Gloria. Pukulan cepat mereka adalah senjata mematikan dalam laga yang digelar di Court 2 Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, itu.
Aksi ofensif ala Hafiz/Gloria sering membuat lawan mati langkah karena arahnya tak tertebak dan kecepatannya bervariasi. Bangunan pertahanan mereka juga kokoh.
Tapi, bukan berarti tanpa masalah sama sekali. Yang berulang kali menjadi persoalan adalah kesalahan individu yang merusak permainan sendiri. Tak mengherankan jika Wei/Qiong bisa unggul atas Hafiz/Gloria di interval.
Untungnya, itu cuma keunggulan tipis, 11-10. Hafiz/Gloria masih punya waktu dan ruang untuk mengumpulkan poin pembalik kedudukan.
Upaya itu tak bertepuk sebelah tangan. Permainan depan net yang cepat berulang kali memberikan poin kepada Hafiz/Gloria hingga membawa mereka menyamakan kedudukan menjadi 16-16.
ADVERTISEMENT
Siapa yang menyangka pula bahwa kedudukan ini menjadi momentum kebangkitan Hafiz/Gloria? Mereka menyegel tiga poin beruntun sehingga berbalik unggul 19-16.
Wei/Qiong masih bisa menambah satu angka. Namun, Hafiz/Gloria juga yang berteriak garang di akhir gim pertama. Ya, kemenangan 21-17 jatuh ke tangan Hafiz/Gloria.
Kemenangan di gim pertama bukan jaminan bahwa Hafiz/Gloria bisa menang di gim kedua meski ia mengawali laga dengan keunggulan 6-3.
Entah mana yang menyentak Wei/Qiong, keunggulan lawan di awal gim kedua atau kekalahan di gim pertama. Tapi, sudahlah. Kita anggap saja gabungan keduanya.
Usai menyamakan kedudukan menjadi 10-10, mereka mulai unggul perlahan-lahan. Mulai dari yang tak kepalang lebar, 12-10, hingga begitu berjarak, 17-12. Sudah tertinggal, Hafiz/Gloria masih rajin melakukan kesalahan. Berangkat dari sini, Wei/Qiong menyelesaikan gim kedua dengan kemenangan 21-15.
ADVERTISEMENT
Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja saat pertandingan Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Rabu (17/7), Rabu (17/7). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Lagi-lagi gim ketiga yang menjadi penentuan. Hafiz/Gloria tak punya pilihan selain menang. Masalahnya, lawan juga berpikiran sama. Kondisi bahkan tak bersahabat untuk Hafiz/Gloria hingga jelang interval. Bagaimana tidak? Mereka tertinggal 7-10.
Agaknya, membangun pertahanan sebagai respons cepat serangan lawan rasanya juga menjadi celah permainan Hafiz/Gloria di gim kedua. Beberapa kali mereka mengambil jarak terlalu lebar sehingga Wei/Qiong bisa melepaskan drop shot ke area yang tak terkawal.
Tapi, lain cerita ketika Hafiz/Gloria mengubah skor jadi imbang 10-10. Titik ini adalah tapal batas yang menandai kebangkitan mereka. Di sisi lain, Wei/Qiong juga belum kehabisan bensin. Tak heran jika laga berlangsung alot, kedudukan ketat terus hingga Hafiz/Gloria memimpin 16-14.
Kabar baiknya, keunggulan tetap berhasil dijaga Hafiz/Gloria. Match point 20-19 ditutup Hafiz/Gloria dengan pekik kemenangan akibat pengembalian lawan yang membentur net.
ADVERTISEMENT