Kalau Enggak Ada Endo/Watanabe, Perjalanan Marcus/Kevin Kurang Seru

17 Juni 2020 18:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya/Marcus Gideon saat berlaga di Indonesia Master 2020. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya/Marcus Gideon saat berlaga di Indonesia Master 2020. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo angkat suara menyoal rekor pertemuan mereka dengan ganda putra Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.
ADVERTISEMENT
Pasangan berjuluk Minions itu punya rapor merah saat bersua Endo/Watanabe. Dalam enam pertemuan terakhir, Marcus/Kevin selalu menelan kekalahan. Beberapa di antaranya terjadi di babak krusial pada ajang bergengsi.
Contohnya pada dua pertemuan terakhir. Endo/Watanabe berhasil menumbangkan Marcus/Kevin di final All England 2020 serta semifinal BWF World Tour Final 2019.
Bukan Marcus/Kevin namanya jika mengambil pusing soal buruknya rekor pertemuan. Bagi mereka, Endo/Watanabe ibarat batu ganjalan yang harus ada untuk membuat perjalanan mereka sebagai ganda putra terbaik dunia semakin seru.
"Rasa penasaran pasti ada. Cuma, ya, sudah. Main itu kalau enggak menang, ya, kalah. Pasangan lain yang tanding sama kami 'kan juga ada yang kalah berturut-turut," kata Marcus dalam keterangan tertulis yang diterima kumparanSPORT.
ADVERTISEMENT
"Dalam bulu tangkis memang biasanya ada yang seperti ini. Namanya ganjalan, biar jadi seru dan menantang. Pasti menang nanti akhirnya. Pede banget, ya? Tapi memang harus pede jadi pemain," tutur Marcus.
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi runner-up All England 2020. Foto: Dok. PBSI
Sudah lebih dari dua tahun Marcus/Kevin memegang status sebagai ganda putra peringkat satu dunia. Di rentang perjalanan spektakuler itu, Marcus/Kevin sadar bahwa mereka tak kalis dari kekalahan.
Seiring lawan tanggung yang terus bertambah, Marcus/Kevin selalu berupaya mengembangkan permainan. Selain teknis, perkara mentalitas juga menjadi hal yang ditekankan oleh mereka saat pertandingan.
"Habis main saya suka ngobrol sama Kevin, banyak tanya kurang saya di mana, biar enak mainnya. Permainan kami sering dipelajari, orang sudah pakai video, kami harus ganti lagi cara mainnya. Harus berubah terus dan banyak belajar, perkembangan pasti ada terus, kalau enggak mau belajar, ya, monoton mainnya," jelas Marcus.
ADVERTISEMENT
"Sebetulnya kami sudah tahu kelemahan dan kelebihan masing-masing. Di pertandingan itu mental juga berpengaruh. Kalau Kevin 'kan pede-nya luar biasa, saya masih naik turun," ungkap Marcus.
====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!