Kata Max Verstappen, Sebastian Vettel 'Biasa Aja'

24 April 2019 17:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Max Verstappen menang dan mengalahkan Sebastian Vettel di GP Meksiko 2018. Foto: Ulises RUIZ/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Max Verstappen menang dan mengalahkan Sebastian Vettel di GP Meksiko 2018. Foto: Ulises RUIZ/AFP
ADVERTISEMENT
Pada usia 18 tahun 227 hari, Max Verstappen tercatat dalam sejarah sebagai pebalap Formula 1 termuda yang menang balapan. Luar biasa, bukan?
ADVERTISEMENT
Nama Verstappen juga memuncaki klasemen rekor pebalap termuda yang melakoni debut. Tahun 2015, driver Belanda ini memulai karier di F1 bersama Toro Rosso pada usia 17 tahun 166 hari.
Well, rekor itu akan selalu menjadi milik Verstappen dengan adanya aturan FIA pada 2016 yang menetapkan 18 tahun sebagai minimum usia pebalap. So, goodbye buat pebalap muda lain yang ingin "menjatuhkan" Verstappen dari takhta rekor tersebut.
Verstappen kembali menjadi sorotan lewat penampilannya di awal musim 2019. Hingga tiga seri pertama, driver kelahiran 30 September 1997 ini mengoleksi 39 poin dan berada di peringkat tiga klasemen sementara.
Satu kali finis ketiga di podium dan dua kali finis peringkat keempat membawa Verstappen mengekor andalan Mercedes, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas, di klasemen.
ADVERTISEMENT
Satu posisi di belakang Verstappen, ada pebalap utama Ferrari, Sebastian Vettel.
Sebastian Vettel merayakan kemenangannya di GP Belgia 2018 bersama Max Verstappen yang finis ketiga. Foto: JOHN THYS/AFP
Dan, Vettel-lah yang jadi bahan komentar Verstappen kali ini. Untuk juara dunia empat kali seperti Vettel, tentu butuh kemampuan mentereng. Namun, bagi Verstappen, Vettel hanya sekadar hebat, tanpa magi yang membuatnya terpukau.
"Saya selalu menganggap Vettel adalah pebalap yang hebat. Kalau tidak, dia tidak mungkin juara dunia empat kali," kata Verstappen, dikutip F1i dari La Gazzetta dello Sport.
"Tapi, saya tidak pernah menganggap Vettel luar biasa," imbuhnya.
Komentar Verstappen itu berdasarkan penilaiannya terhadap penampilan sang senior saat berada di Red Bull bersama Daniel Ricciardo. Pada 2014, Vettel tampil lebih buruk dari Ricciardo, yang mengalahkannya di GP Hungaria dan Belgia.
ADVERTISEMENT
Musim ini, Vettel juga harus bersaing dengan pebalap anyar Ferrari, Charles Leclerc, selain dengan para pebalap lain. Di GP China, skuat Maranello bahkan mengeluarkan team order kepada Leclerc agar memberi jalan untuk Vettel.
"Dan sekarang, bukti lain adalah Leclerc, yang juga mampu membuat Vettel kesulitan," kata Verstappen.
Kini, Max Verstappen, Sebastian Vettel, serta para pebalap andal F1 lainnya segera melakoni GP Azerbaijan, seri keempat musim 2019, pada 26-28 April.
Melaju di Sirkuit Baku, sirkuit jalanan itu menyajikan lintasan panjang 2 km dan punya belokan dengan lebar tersempit di F1.
"Sangat menyenangkan balapan di sana, terutama melewati area kastil yang sempit. Saya tidak sabar menantikan race musim ini dan membuat hasil yang bagus," ujar Verstappen optimistis.
ADVERTISEMENT
Sejak debut di F1, si pebalap muda ini sudah mengemas lima kemenangan dari 84 balapan yang dilakoninya.
Jejak kemenangan terakhir Verstappen adalah GP Meksiko pada Oktober 2018. Saat itu, Verstappen sukses mengasapi Vettel dengan jarak waktu lebih dari 17 detik.