Ke Final Indonesia Masters, Marin Sudah Lupakan Cedera Tahun Lalu

18 Januari 2020 15:22 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, memastikan diri lolos ke final Indonesia Masters 2020. Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, memastikan diri lolos ke final Indonesia Masters 2020. Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
ADVERTISEMENT
Di Indonesia Masters 2020, langkah Carolina Marin berlanjut hingga partai final. Tiket didapatkan pebulu tangkis asal Spanyol itu usai mengalahkan tunggal putri China, He Bing Jiao.
ADVERTISEMENT
Berlangsung di Court 1 Istora Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (18/1/2020), Marin mengalahkan He dua gim langsung dengan skor 21-11 dan 21-19. Marin pun lolos ke partai pemungkas turnamen Super 500 ini untuk dua tahun beruntun.
Namun, edisi tahun lalu tak meninggalkan memori manis buat Marin. Di laga final, sosok 27 tahun tersebut terpaksa mundur karena mengalami cedera lutut. Gelar juara pun jatuh kepada lawannya dari India, Sania Nehwal.
Kembali menjejak partai final di tempat dan kompetisi yang sama, Marin datang dengan mentalitas lebih kuat. Fragmen mengerikan yang didalami satu tahun lalu tak lagi melintas dalam benak peraih medali emas Olimpiade 2016 itu.
Tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, memastikan diri lolos ke final Indonesia Masters 2020. Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
"Saya senang bisa masuk final. Turnamen ini spesial buat saya karena tahun lalu terkena cedera lutut di sini. Semuanya berubah dalam hidup saya setelah itu, tapi sekarang saya merasa sangat siap untuk bermain di final dan menang," kata Marin saat konferensi pers usai laga.
ADVERTISEMENT
"Perasaan itu sudah lewat dan sudah saya lupakan, seperti sebuah buku, saya sudah menutup buku itu dan sekarang saatnya membuka buku baru. Saya merasa sangat emosional untuk bermain di final besok," ujarnya menambahkan.
Untuk lawan di partai final, Marin tinggal menunggu pemenang antara tunggal putri Thailand, Ratchanok Intanon, dan wakil China, Wang Zhi Yi.
"Saya baru selesai semifinal sekarang saya harus membuat tubuh saya rileks, kemudian menganalisa pertandingan besok. Saya tak tahu siapa yang akan menjadi lawan, keduanya berat. Yang terpenting adalah berusaha untuk fokus di dalam lapangan dan tak memikirkan apa pun di luar itu," tutup Marin.