Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia: Gregoria Beri Poin Pertama untuk Indonesia

12 Februari 2020 9:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi Gregoria Mariska Tunjung. Foto: dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Gregoria Mariska Tunjung. Foto: dok. PBSI
ADVERTISEMENT
Poin pertama di Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia diamankan Tim Putri Indonesia pada Rabu (12/2/2020). Tunggal putri Indonesia, Gregoria Tunjung, berhasil menutup laga pertama Grup Y dengan kemenangan 19-21, 21-11, dan 21-9 atas wakil Filipina, Airah Mae Nicole Albo.
ADVERTISEMENT
Apa boleh buat, Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia 2020 mesti digelar tanpa penonton. Per Selasa (11/2/2020), Philippine Sport Commission mengeluarkan kebijakan ini sebagai tindakan preventif penyebaran virus Corona. Imbas kebijakan ini, panita penyelenggara akan melakukan refund untuk semua tiket yang terjual.
Gregoria memulai gim pertama dengan meyakinkan. Pukulan-pukulan menyilangnya tidak terlalu cepat, tetapi cukup ampuh untuk mematikan langkah lawan.
Variasi pukulan membuat lawan kesulitan membaca arah serangan. Akibatnya, penempatan shuttlecock Gregoria sering membuat lawan salah mengambil keputusan. Berbekal permainan seperti ini, Gregoria memimpin hingga 7-3.
Namun, jangan buru-buru menerka bahwa laga ini bakal berjalan satu arah. Albo tak hanya mampu merapatkan jarak menjadi 7-8, tetapi juga menyamakan kedudukan jadi 8-8.
ADVERTISEMENT
Gregoria mulai sering melakukan kesalahan, terutama dalam penempatan shuttlecock yang membuat pukulannya dinyatakan out. Tak sampai di situ. Keunggulan 11-8 menjadi milik Albo di interval.
Albo berhasil mengubah kedudukan 10-8 menjadi 11-8 akibat smash Gregoria yang justru membuat shuttlecock terjatuh di luar lapangan.
Gregoria tancap gas usai jeda interval. Perpaduan antara smash menyilang hingga dropshot depan net memampukannya menyamakan kedudukan jadi 11-11.
Apes, torehan poinnya terhenti. Laga berlangsung ketat lagi karena Albo beberapa kali merengkuh poin lewat reli sengit. Dari situ, kedudukan jadi imbang 14-14 dan berlanjut ke 16-16.
Dalam situasi krusial seperti ini, Gregoria masih melakukan unforced error. Salah satunya, ketika mengembalikan servis Albo. Pukulan Gregoria tak akurat sehingga shuttlecock membentur ke net. Gregoria juga salah membaca penempatan shuttlecock Albo. Dua kesalahan itu membuat Gregoria tertinggal 16-18.
ADVERTISEMENT
Situasi kian genting bagi kubu Indonesia. Pengembalian defensif Gregoria justru kehilangan akurasi sehingga shuttlecock terjatuh ke luar lapangan. Manuver ini membuat Albo mengamankan game point 20-17.
Gregoria memberikan perlawanan sehingga dapat mengamankan dua poin beruntun. Sayangnya, Gregoria tetap kehilangan gim pertama akibat kekalahan 19-21 dari Albo.
Albo tetap bertanding dengan agresif di gim kedua. Dibandingkan dengan Gregoria, pukulan-pukulan Albo tampak kurang variatif.
Keunggulan Albo adalah permainan yang lebih gigih. Albo tak ragu untuk mengejar shuttlecock hingga ke sudut lapangan. Manuver-manuvernya dalam adu drive juga lebih berani. Sederhananya, Albo bermain dengan grit yang lebih tinggi.
Tidak heran ia dapat memberikan perlawanan sengit. Meski demikian, Gregoria tetap punya peluang karena dialah yang menyegel keunggulan 11-7.
ADVERTISEMENT
Kabar baik bagi suporter Indonesia akhirnya mendekat usai jeda interval. Gregoria bisa mendikte Albo dengan smash-smash tajamnya.
Gregoria Mariska: Nugroho Sejati/kumparan
Gregoria pun memimpin jauh hingga 18-9. Poin ke-18 itu direngkuh akibat kekeliruan Albo membaca penempatan shuttlecock Gregoria. Ia mengira shuttlecock bakal dinyatakan keluar, ternyata malah jatuh tepat di garis lapangan.
Tim putri Indonesia punya kesempatan untuk menutup laga dengan poin pertama karena laga berlanjut ke gim ketiga. Meski Albo dapat merengkuh dua poin lagi, Gregoria dapat merawat keunggulan dan berhasil mengonversi game point 20-11 menjadi kemenangan 21-11.
Gregoria meraih poin ke-21 dengan melepas pukulan lob dari depan net. Pukulan itu tampaknya tidak tertebak karena ternyata Gregoria menempatkan shuttlecock jauh ke belakang.
Gregoria mengawali gim ketiga dengan cara serupa paruh kedua gim kedua. Agresif dan gigih mengejar shuttlecock hampir di seluruh bidang permainannya. Performa ini membawa Gregoria pada keunggulan 10-4.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, performa Albo justru menurun. Ia bukannya bertanding tanpa agresivitas. Masalahnya, Albo kesulitan mendapat angka karena berulang kali melakukan eror. Ditambah lagi, pukulan-pukulannya yang tak variatif mudah dibaca Gregoria.
Keunggulan 11-6 Gregoria pun bertambah menjadi 17-8. Smash Albo yang justru membuat shuttlecock mencium net memastikan Gregoria unggul 18-8.
Dari situ, Albo hanya bisa mengamankan satu poin lagi. Poin pertama untuk Tim Putri Indonesia pun direngkuh begitu Gregoria menutup gim ketiga dengan kemenangan 21-9.