news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kemenpora Rilis Protokol Pencegahan Corona, Pelatnas Terpusat Diminta Berhenti

18 Maret 2020 7:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali. Foto: Dok. Kemenpora
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali. Foto: Dok. Kemenpora
ADVERTISEMENT
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah menyusun protokol untuk mencegah penyebaran wabah corona di dunia olahraga Indonesia.
ADVERTISEMENT
Protokol itu sendiri sudah disampaikan ke berbagai pemangku kebijakan mulai dari KONI, KOI, induk organisasi olahraga, sampai Dispora lewat surat bertanggal 17 Maret 2020 yang ditandatangani Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto.
Ada tujuh poin utama yang disampaikan Kemenpora dalam protokol tersebut. Yakni, soal kewaspadaan terhadap virus corona, Pelatnas, kompetisi di dalam dan luar negeri, perubahan anggaran, event olahraga non-prestasi, sampai laporan situasi kepada Menpora.
Lifter putra Indonesia Eko Yuli Irawan berlatih dalam pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Angkat Besi di Mess Kwini, Jakarta, Selasa (28/1). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Soal kewaspadaan terhadap virus corona, semua pihak yang terlibat dalam kegiatan olahraga diminta untuk mengikuti aturan-aturan pencegahan yang selama ini sudah menjadi petunjuk umum dalam upaya menekan penyebaran seperti mencuci tangan 20 detik dan menutup mulut dengan siku saat bersin atau batuk.
Selain itu, para atlet atau ofisial yang baru kembali dari luar negeri diminta untuk melakukan isolasi selama 14 hari. Hal ini sudah dilakukan oleh kontingen Indonesia di All England 2020 lalu. Saat ini, para pebulu tangkis tersebut tengah menjalani isolasi di Pelatnas PBSI, Cipayung.
ADVERTISEMENT
Soal Pelatnas sendiri, Kemenpora meminta induk organisasi olahraga untuk membatasi kegiatan sebisa mungkin. Jika perlu, Pelatnas terpusat ditiadakan dan para atlet menjalani latihan mandiri dengan pantauan dari pelatih.
Pembatasan Pelatnas sendiri tidak bisa dipisahkan dari penundaan berbagai kompetisi baik di dalam maupun luar negeri. Mengenai kompetisi di dalam negeri, Kemenpora merekomendasikan para induk organisasi olahraga untuk melakukan penundaan.
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dengan trofi juara All England 2020. Foto: Dok PBSI
Sementara itu, untuk kompetisi di luar negeri, sebisa mungkin induk organisasi tidak mengirim para atletnya. Kalau memang terpaksa, para atlet dan ofisial yang berangkat harus mengikuti semua prosedur pencegahan sesuai standar WHO.
Adanya perubahan dalam menggelar Pelatnas dan mengikuti kejuaraan ini tentunya berpengaruh pula dalam anggaran yang dibutuhkan masing-masing induk organisasi olahraga. Kemenpora meminta semua induk organisasi yang sudah menerima dana untuk mengajukan perubahan anggaran.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, untuk olahraga non-prestasi, tidak ada larangan dari Kemenpora. Hanya saja, ada beberapa rekomendasi yang mereka keluarkan seperti menjaga jarak dengan orang lain dan menghindari kontak fisik sebisa mungkin.
Terakhir, Kemenpora meminta agar semua pihak berwenang memberi laporan rutin tiap bulan kepada Menpora. Laporan juga wajib diberikan ketika ada kejadian luar biasa seperti atlet terinfeksi virus corona.