Kesuksesan Praveen/Melati di All England Sebelum Akhirnya Didepak dari Pelatnas

11 Februari 2022 9:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di final All England 2020. Foto: Dok PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di final All England 2020. Foto: Dok PBSI
ADVERTISEMENT
Praveen Jordan/Melati Daeva selalu memiliki pencapaian yang mentereng di All England. Sayang, keduanya kini tak lagi bergabung dengan Pelatnas PBSI.
ADVERTISEMENT
Pasangan yang dijuluki 'Honey Couple' ini memulai debut All England pada 2019 lalu. Praveen/Melati langsung menembus babak semifinal sebelum dikalahkan pasangan nomor satu dunia, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, lewat rubber set dengan skor 21-13, 20-22, 13-21.
Tahun selanjutnya, Praveen/Melati secara mengejutkan berhasil menjuarai All England. 'Honey Couple' mengalahkan wakil Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai dengan skor 21-15, 17-21, 21-8.
Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti saat laga final ganda campuran All England di Arena Birmingham, Inggris. Foto: ANTARA FOTO/Action Images via Reuters/Andrew Boyers
Pada 2021, Praveen/Melati dipaksa mundur dari Arena Birmingham hingga akhirnya gelar ganda campuran harus jatuh ke tangan pasangan Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino.
Meraih gelar All England sebenarnya bukan hal pertama bagi seorang Praveen Jordan. Ia juga pernah meraihnya saat dipasangkan dengan Debby Susanto pada 2016 silam.
Kala itu, Praveen dan Debby menaklukkan Joachim Fischer Nielsen/Christina Pedersen dari Denmark dengan skor 21-12 dan 21-17 dalam waktu 43 menit.
Selebrasi ganda campuran Indonesia Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti saat laga final ganda campuran All England di Arena Birmingham, Inggris. Foto: ANTARA FOTO/Action Images via Reuters/Andrew Boyers
Melati sendiri beberapa kali mengikuti All England sejak 2016. Namun, prestasi terbaiknya hanya sampai babak 32 besar sebelum akhirnya berpasangan dengan Praveen.
ADVERTISEMENT
Praveen/Melati memang sudah tak bergabung dengan Pelatnas Cipayung karena terdegradasi. Akan tetapi, keduanya akan tetap mentas di All England dengan status independen dan menjadi unggulan keempat pada turnamen berlevel Super 1000 tersebut.
Penulis: Muhamad Sayefullah