Ketika Plastik Sandwich Menghancurkan Debut Sergey Sirotkin

27 Maret 2018 14:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi Sirotkin di Melbourne Park. (Foto: REUTERS/Brandon Malone)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Sirotkin di Melbourne Park. (Foto: REUTERS/Brandon Malone)
ADVERTISEMENT
Sergey Sirotkin datang ke Melbourne Park dengan semringah. Minggu (25/3/2018) siang, ketika Grand Prix (GP) Australia dihelat, adalah hari yang teramat spesial untuk pebalap Williams itu.
ADVERTISEMENT
Siang itu, Sirotkin menjalani balapan debutnya setelah naik kelas jadi pebalap Formula 1. Balapan debut bagi pebalap manapun, apalagi pebalap muda, adalah momen yang teramat spesial. Dan Sirotkin (22 tahun) tak ingin momen spesial itu jadi sesuatu menyenangkan.
Namun, apa mau dikata. Takdir tak bisa ditolak. Sirotkin memang berhasil tancap gas sejak start. Satu putaran, dua putaran, tiga putaran Melbourne Park berhasil dilaluinya. Hingga sampailah dia di lap keempat. Lap di mana petaka menghancurkan debutnya.
Kala itu, di tikungan ke-16, mobil Sirotkin mendadak mati. Melbourne yang awalnya begitu cerah, tiba-tiba menjadi amat kelabu untuk pebalap berkebangsaan Rusia itu. Debutnya hancur.
Pebalap anyar Williams, Sergey Sirotkin. (Foto: OLIVIER MORIN / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Pebalap anyar Williams, Sergey Sirotkin. (Foto: OLIVIER MORIN / AFP)
Anda tahu apa yang menghancurkan debut pebalap berusia 22 tahun itu? Sebuah plastik. Ya, sebuah plastik sandwich (roti lapis) yang pada akhirnya menyebabkan Sirotkin harus menyelesaikan GP Australia di lap keempat.
ADVERTISEMENT
Pada sesi wawancara selepas balapan, eks pebalap Formula 2 itu bercerita bahwa ada plastik sandwich yang masuk ke dalam saluran rem ban belakangnya dan itu membuat kinerja remnya terganggu dan, lebih buruk lagi, gagal bekerja. Alhasil, mobilnya tak bisa melanjutkan balapan.
"Anda tidak akan percaya betapa cerdasnya apa yang terjadi: ada plastik sandwich yang masuk ke saluran rem ban belakang kanan, di lap ketiga atau keempat," kata Sirotkin seperti dilansir Crash.
"Itu menyebabkan overheating besar yang membuat suhu melonjak tinggi dan menghancurkan semua rem. Pada titik tertentu saya kehilangan pedal sepenuhnya --saya beruntung tidak ada dinding (pembatas) atau sesuatu di sana, sehingga mobil masih utuh," tambahnya.
Debut itu kemudian memang jadi debut yang sulit untuk dilupakan oleh Sirotkin. Namun, jelas bukan debut seperti itu yang sungguh diinginkannya. Tak pelak, kekecewaan pun terus terlontar dari mulutnya. Sembari dia berharap bisa meraih hasil baik di balapan berikutnya, GP Bahrain.
ADVERTISEMENT
"Saya benar-benar tidak senang dengan akhir pekan. Sekarang saya berharap mendapat balapan yang bagus agar bisa belajar dan membangun kepercayaan diri. Namun, saya bahkan tidak dapat melakukannya," kata Sirotkin.
"Itu hal yang memalukan dan momen yang sulit. Namun, hal terbaik yang bisa kami lakukan adalah melupakannya, mempelajarinya, dan mendapatkan pengalaman dari hal itu," pungkasnya.