Kisah Atlet Filipina Peraih Emas: Dulu Miskin, Kini Mapan Berkat Angkat Besi

27 Juli 2021 14:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lifter Filipina Hidilyn Diaz meraih medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Senin (26/7). Foto: Edgard Garrido/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Lifter Filipina Hidilyn Diaz meraih medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Senin (26/7). Foto: Edgard Garrido/REUTERS
ADVERTISEMENT
Hidilyn Diaz membuat bangga Filipina usai sukses merebut medali emas di Olimpiade 2020. Namun siapa sangka, Diaz telah melewati masa kecil yang jauh dari kata mapan sebelum sampai ke level ini.
ADVERTISEMENT
Diaz meraih medali emas saat bertanding di cabang olahraga angkat besi nomor 55 kg putri. Ini adalah medali emas sepanjang sejarah Filipina di Olimpiade.
Tak pelak, Diaz kini dielu-elukan bak pahlawan. Sosok yang juga tergabung dalam militer ini pun sebenarnya telah mendapat banyak prestasi di cabang olahraga angkat besi dari tahun ke tahun.
Pada Olimpiade 2016 di Brasil, Diaz meraih perak. Lalu saat Kejuaraan Dunia 2016 di Thailand, ia merebut perunggu. Asosiasi Penulis Olahraga Filipina pun menganugerahinya predikat Athlete of the Year pada 2017.
Lifter Filipina Hidilyn Diaz melakukan angkatan pada Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Senin (26/7). Foto: Edgard Garrido/REUTERS
Hidilyn Diaz telah menjadi pahlawan baru publik Filipina. Kisah hidupnya pun terbilang inspiratif karena ia menghabiskan masa kecilnya dalam hidup yang pas-pasan.
Diaz tidak lahir dari keluarga kaya. Dia adalah anak kelima dari enam bersaudara pasangan Eduardo dan Emelita Diaz. Sang ayah sempat menjadi sopir tricycle (kendaraan umum khas Filipina), lalu banting setir menjadi petani dan nelayan.
ADVERTISEMENT
Diaz sendiri tadinya tak bermimpi menjadi atlet atau tentara. Dulu, impiannya sederhana saja, yakni ini menjadi bankir. Sebab, pekerjaan itu dinilai bisa menjamin pemasukan yang bagus untuk membantu keluarganya.
"Dahulu, kami miskin. Ketika masih kecil, saya mengatakan ingin bekerja di bank dan menghitung uang, lalu akhirnya menikah dan membesarkan anak. Pikiran untuk menang di Olimpiade tidak pernah terlintas dalam pikiran saya," katanya, dilansir ESPN pada 2019.
Lifter Filipina Hidilyn Diaz meraih medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Senin (26/7). Foto: Edgard Garrido/REUTERS
“Ayah saya dulunya pengendara sepeda tricycle, kemudian menjadi petani dan nelayan," lanjut atlet kelahiran 20 Februari 1991 ini.
Hidilyn Diaz sebenarnya tidak langsung mencoba cabang olahraga angkat besi. Tadinya, wanita yang kini berpangkat sersan itu juga menjajal basket dan voli, tetapi gagal bersinar.
Akhirnya, Diaz menemukan bahwa angkat besi cocok untuknya. Sepupunya, Allen Jayfrus Diaz, adalah orang yang mengajarinya dasar-dasar angkat besi. Diaz lalu menekuninya, bahkan pernah mendapat beasiswa karena prestasinya di bidang angkat besi. Lebih dari itu, ia bahkan bisa menghidupi keluarganya dari angkat besi.
ADVERTISEMENT
"Sekarang, berkat angkat besi, hidup kami di Zamboanga (kampung halaman Diaz) berubah. Saya bisa membeli tanah untuk saudara saya dan untuk gym saya. Saya bisa membantu keluarga dan anak-anak yang tumbuh tanpa rumah," jelasnya.
Lifter Filipina Hidilyn Diaz melakukan angkatan pada Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Senin (26/7). Foto: Edgard Garrido/REUTERS
Perjalanan karier Hidilyn Diaz sebagai atlet angkat besi tidak selamanya mulus. Pernah ada fase dia ingin menyerah. Namun, dia tak selalu bangkit setiap kali jatuh.
"Ada saat-saat ketika saya ingin berhenti, terutama saat-saat ketika saya merasakan banyak rasa sakit di tubuh saya, bahwa saya semakin tua. Terkadang, saya mempertanyakan mengapa itu begitu sulit, mengapa sulit untuk menang di Olimpiade, dan mengapa saya harus mendorong diri saya keras dalam pelatihan," kenangnya.
"Terkadang, saya mempertanyakan mengapa saya harus memberikan segalanya untuk negara, jika orang-orang pantas mendapatkan apa yang saya kerjakan dengan keras. Saya bisa pensiun dan pergi, tetapi jika saya melakukan itu, saya menunjukkan dunia yang kita orang Filipina mudah menyerah," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Kini, Diaz telah memetik buah kesuksesan dari kerja keras dan pantang menyerah. Itu adalah medali emas Olimpiade 2020, medali emas pertama Filipina dalam sejarah Olimpiade, dan kehidupan mapan yang didapatnya dari prestasinya.
***