Kisah Doaa Elghobashy, Pevoli Pantai asal Mesir yang Berhijab di Olimpiade

5 Agustus 2021 11:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Doaa Elghobashy, pevoli berhijab asal Mesir (kiri) bersama rekan satu timnya Nada Meawad. Foto: Yasuyoshi Chiba / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Doaa Elghobashy, pevoli berhijab asal Mesir (kiri) bersama rekan satu timnya Nada Meawad. Foto: Yasuyoshi Chiba / AFP
ADVERTISEMENT
Doaa Elghobashy pernah mendapat sorotan saat berlaga di Olimpiade. Pevoli pantai asal Mesir itu menjadi atensi lantaran menggunakan hijab ketika tengah bertanding.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan The Sidney Morning Herald, Doaa Elghobashy bersama rekan setimnya berhasil masuk dalam buku sejarah setelah membawa Mesir tampil di pentas Olimpiade Rio 2016. Itu didapat setelah mereka memenangi African Volleyball Confederation's Continental Cup di Abuja pada April 2016.
Selain karena prestasinya, Doaa juga jadi perhatian karena menjadi atlet pertama yang memakai baju dan celana lengan panjang beserta hijab dalam kompetisi olahraga dunia sekelas Olimpiade.
Hal tersebut tampak kontras dengan tim voli pantai dari negara lainnya yang bertanding mengenakan bikini. Bikini memang menjadi seragam yang umumnya dipakai para atlet voli pantai. Kendati berbeda dengan yang lain, Doaa mengaku bangga akan hijabnya.
Pevoli berhijab asal Mesir Doaa Elghobashy dalam pertandingan Olimpiade Rio 2016. Foto: Yasuyoshi Chiba / AFP
"Saya telah mengenakan hijab selama 10 tahun terakhir, dan badan olahraga internasional memberi kami hak untuk bermain dengan hijab dan saya sangat senang untuk hal ini," ujar Doaa.
ADVERTISEMENT
"Hijab tidak menjauhkan saya dari hal-hal yang saya sukai, dan voli pantai adalah salah satunya," sambungnya.
Adapun, pakaian tertutup seperti celana dan baju panjang pertama kali disetujui sebagai alternatif pakaian renang di Olimpiade London 2012.
"Itu terbuka (bebas) secara budaya. Tujuannya adalah untuk memungkinkan lebih banyak orang memainkan olahraga bola voli," ucap Richard Baker, dari Federasi Bola Voli Internasional (FIVB), menanggapi Doaa yang memakai hijab saat bertanding.
Di Olimpiade Rio 2016, Doaa bertanding bersama rekannya Nada Moawad, yang mengenakan baju dan celana panjang tanpa hijab. Akan tetapi, Mesir tak dapat berbuat banyak setelah kalah melawan Jerman, Italia, dan Kanada di fase grup.
Sementara itu, pakaian atlet yang digunakan pada voli pantai Olimpiade 2020 belakangan ini menjadi masalah di Indonesia. Hal itu menyusul adanya aduan ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) karena atlet-atletnya memakai bikini.
ADVERTISEMENT
Aduan itu lantas lantas viral di media sosial. Banyak warganet yang mencemooh laporan tersebut karena dianggap mengada-ada.
Berdasarkan kabar yang beredar di media sosial, seseorang bernama Siti Musabikha mengirim aduan ke KPI. Menurutnya, tayangan pertandingan voli pantai tersebut tidak baik untuk disiarkan.
"Penayangan Olympic di TV memang baik, namun untuk kategori olahraga volleyball wanita, para pemainnya menggunakan bikini dan hal ini tidak baik untuk disiarkan," tulisnya di pojok aduan KPI.
****