Kisah Emma Raducanu di Usia 12 Tahun: Kalahkan 6 Petenis Top Dunia

15 September 2021 19:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Emma Raducanu mengembalikkan bola pada pertandingan final US Open melawan Leylah Fernandez di USTA Billie Jean King National Tennis Center.  Foto: Robert Deutsch/USA Today/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Emma Raducanu mengembalikkan bola pada pertandingan final US Open melawan Leylah Fernandez di USTA Billie Jean King National Tennis Center. Foto: Robert Deutsch/USA Today/via REUTERS
ADVERTISEMENT
Emma Raducanu sedang viral dibicarakan publik usai menjuarai US Open 2021. Namun ternyata, ia sudah menunjukkan bakat hebat sejak dini.
ADVERTISEMENT
Menurut kisah yang dipaparkan di Daily Mail, pada Juni 2015, para juara US Open tahun itu diundang tampil di acara tenis junior, Turnamen Internasional Liverpool. Ini adalah kompetisi yang diluncurkan sejak 2002, digagas oleh seorang Norwegia bernama Anders Borg.
Tujuan Borg mulia, ingin menyediakan wadah bagi para pemain muda. Dalam 2 dekade terakhir, ada sejumlah nama besar yang pernah mampir ke turnamen itu sebelum tenar, termasuk Novak Djokovic (2005), Caroline Wozniacki (2006), dan Eugenie Bouchard (2010).
Nah, pada 2015, mata Borg terpikat pada satu petenis muda. Dialah Emma Raducanu, yang menurutnya punya jenis bakat berbeda.
Emma Raducanu mengembalikkan bola pada pertandingan final US Open melawan Leylah Fernandez di USTA Billie Jean King National Tennis Center. Foto: Robert Deutsch/USA Today/via REUTERS
"Saya yakin dia berusia 12 tahun ketika dia datang kepada kami. Normalnya, Anda tidak bisa bermain di U-18 jika Anda di bawah 13 tahun, tetapi dia baru saja akan berusia 13 tahun [waktu itu]," kata Borg kepada Sportsmail.
ADVERTISEMENT
"Fakta bahwa dia bisa bermain di kejuaraan U-18 tahun dan menang, Wow. Ketika Anda melihat perbedaan fisik dari gadis-gadis yang dia lawan, dia masih kecil saat itu," lanjutnya.
Borg menerangkan, saat turnamen di Liverpool itu, Emma Raducanu mengalahkan setidaknya 6 petenis muda top dari seluruh dunia. Itu membuatnya terpukau.
"Dia melakukan set-up sama seperti di US Open Memenangi 6 pertandingan melawan lawan top dari seluruh dunia, itu luar biasa. Saya tidak bisa memercayai mata saya," jelasnya.