Kisah YouTuber Bandung Bertemu Langsung Fabio Quartararo di Sirkuit Mandalika
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Quartararo memulai kariernya di kelas utama MotoGP sejak 2019. Sebuah balapan yang digelar di Sirkuit Jerez, Spanyol, pada tahun yang sama adalah kali pertama Fandi terpukau dengan aksi El Diablo di lintasan.
"Saya itu ngefan banget sama Fabio Quartararo. Jadi, pertama mulai tertarik dengan dia saat MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez pada 2019. Dia start dari pole position, waktu itu usianya masih 20 tahun. Dari situ, saya mengikuti perjalanan karier dia di kelas utama MotoGP," kata Fandi kepada kumparan, Rabu (23/3).
Ya, Quartararo yang membalap untuk tim Petronas Yamaha SRT memang mampu unjuk gigi sebagai pebalap yang start terdepan di Jerez pada 2019. Sayang, pebalap kelahiran 20 April 1999 itu gagal finis dalam balapan yang dihelat pada 5 Mei 2019 tersebut.
Namun tetap saja, Fandi melihat Fabio Quartararo sebagai calon juara. Fandi tampak bisa melihat aura juara dalam diri si pebalap Prancis.
ADVERTISEMENT
"Bagi saya, Quartararo memiliki sisi eksentrik dalam dirinya, semacam daya tarik dan aura juara dunia, layaknya Marc Marquez dan Valentino Rossi. Sementara, pebalap lain kurang marketable. Saya sudah ada feeling dia akan bisa jadi juara dunia. Soalnya, dia pakai motor Yamaha satelit saja bisa bersaing," jelasnya.
Quartararo bukanlah pebalap yang punya riwayat juara dunia di Moto2 dan Moto3. Maka dari itu, ia dipandang sebelah mata saat naik ke kelas utama MotoGP. Namun, Fandi tidak ragu, apalagi saat Quartararo bisa bersaing ketat dengan Marquez di Thailand pada 2019.
Banyak mata melihat kepada Marquez yang mengunci titel kedelapan Juara Dunia MotoGP di Sirkuit Buriram pada 2019 usai memenangi balapan itu. Namun, bagi Fandi, Fabio Quartararo yang finis kedua dan cuma berselisih 0,171 detik dengan Marquez tetaplah idolanya.
ADVERTISEMENT
Hingga akhirnya, MotoGP terselenggara di Indonesia. Ia rela jauh-jauh ke Lombok Tengah demi bisa menonton langsung aksi Quartararo.
Lebih dari itu, ia ingin bisa bertemu langsung dengan Quartararo. Dan akhirnya, Fandi benar-benar bisa bertatapan langsung dengan sang idola.
"Ya, jadi waktu sesi Kualifikasi, saya sempat cari ke paddock tempat istirahatnya dia. Benar-benar, saya tuh mau banget ketemu sama dia. Saya menunggu 3 jam dan akhirnya betulan bisa ketemu dan kasih tanda tangan ke banner," kisahnya.
Hal bahagia lain yang dirasa Fandi adalah kala dirinya dan temannya, Dennis Suryana, menjadi viral di media sosial. Tak lain dan tak bukan itu karena Fandi membentangkan banner-nya dan Dennis berjoget di tribune Mandalika. Fabio Quartararo sampai tertawa dibuat mereka.
ADVERTISEMENT
Balapan kelas utama MotoGP Mandalika 2022 sempat tertunda karena hujan. Quartararo bukan pebalap spesialis hujan, tetapi akhirnya ia bisa finis kedua usai start dari urutan terdepan di balapan lintasan basah. Ini adalah podium pertamanya di balapan basah.
Euforia pecah bagi Fandi dan Dennis. Keduanya bersemangat ingin berselebrasi bersama sang idola.
"Saya langsung lari ke paddock, saya kan ada akses paddock, girang banget. Saya tanya ke teknisi Michelin di Yamaha, tanya Quartararo bakal turun jam berapa, terus dia bilang tunggu saja," kenang Fandi.
"Dari situ, habis balapan, untung dia mood-nya lagi bagus karena finis kedua. Saya tunggu lagi. Pas dia sedang konpers di lantai 2, dia keluar sapa saya dan Dennis, dadah-dadah dan joget-joget gitu, saya enggak kerekam, hahaha..."
ADVERTISEMENT
"Saya langsung lari ke paddock Yamaha Factory Team. Lari, kami merayakan bareng podium Fabio dengan tim Yamaha. Saya juga enggak tahu kenapa diizinkan. Seru banget," pungkasnya.