Kisah Yulimar Rojas: Dulu Tinggal di Gubuk Kecil, Kini Jadi Kebanggaan Venezuela

3 Agustus 2021 12:32 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yulimar Rojas, atlet lompat jangkit dari Venezuela di Final Olimpiade 2020. Foto: REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Yulimar Rojas, atlet lompat jangkit dari Venezuela di Final Olimpiade 2020. Foto: REUTERS
ADVERTISEMENT
Atlet lompat jangkit (triple jump) asal Venezuela, Yulimar Rojas, sukses mendulang emas di ajang Olimpiade 2020 pada Minggu (1/8). Tak hanya sukses kantongi emas, Rojas turut pecahkan rekor dunia.
ADVERTISEMENT
Rojas tercatat melompat sejauh 15,67 meter dan sukses mengalahkan rekor dunia sebelumnya (15,50 meter) yang dipegang oleh atlet Ukraina, Inessa Kravets pada 1995 di Swedia.
"Saya mencarinya, saya tahu kami memang memiliki jarak untuk mendapatkannya. Saya sedikit gagal dalam aspek teknis, tetapi lompatan terakhir memberikan segalanya," ucap Rojas, dikutip dari Reuters.
Selain sukses memecahkan rekor dunia, Rojas juga tercatat sebagai wanita pertama Venezuela yang berhasil membawa pulang medali emas Olimpiade.
"Saya fokus memberikan yang terbaik. Itu membuat saya bahagia. Saya harus menikmatinya sekarang, dan menjalani pengalaman itu," tambahnya.
Yulimar Rojas, atlet lari jangkit dari Venezuela di Final Olimpiade 2020. Foto: REUTERS
Namun siapa sangka, awal perjalanan Rojas tidaklah mulus. Pasalnya, atlet kelahiran 1995 itu tumbuh dari keluarga miskin di sebuah daerah peternakan kecil tepatnya di Anzoategui, Venezuela.
ADVERTISEMENT
"Saya datang dari awal yang sederhana," kata Rojas, dikutip dari Wales Online.
Rojas kecil tinggal di sebuah 'ranchito', sebuah rumah gubuk yang terbuat dari batu bata dan beratapkan seng. Dia menempati rumah tersebut bersama keluarga besarnya.
"Saya bersama keluarga besar, enam bersaudara. Ayah dan ibu saya tinggal di sebuah peternakan kecil dengan banyak ketidakpastian," tambahnya.
Rojas diketahui memiliki ketertarikan dengan olahraga saat melihat Timnas Voli negaranya berlaga di Olimpiade Beijing 2008. Namun, saat ingin berlatih voli, dia malah masuk dalam radar pelatih atletik.
Rojas pun mulai berlatih lompat tinggi. Meski awalnya tak mendapat izin dari sang ayah, Rojas akhirnya sukses mengukir prestasi dengan memenangkan Kejuaraan U-20 Amerika Selatan di Medellin, Kolombia.
ADVERTISEMENT
Pada 2013, Rojas sukses mencetak dua rekor nasional U-20 pada hari yang sama ketika ia meraih medali perak lompat tinggi di Kejuaraan Pan Amerika U-20.
Setahun setelahnya, dia mencoba lompat jangkit untuk pertama kalinya dan sukses mencetak rekor nasional U-20 dengan catatan 13,57 meter. Fokusnya pun kini berubah menjadi lompat horizontal.
Yulimar Rojas bergabung dengan pelatih Ivan Pedroso pada akhir 2015 dan pindah ke Spanyol. Setahun setelahnya dia sukses meraih medali emas dalam World Indoor Championships 2016 dan perak di Olimpiade Rio 2016 untuk nomor lompat jangkit.
Selain itu, dia juga tercatat mengantongi medali emas di Kejuaraan Dunia (2017 dan 2019) dan mempertahankan gelarnya di World Indoor Championships 2018.
ADVERTISEMENT