Kualifikasi FIBA Asia Cup 2021: Timnas Basket Indonesia Dihantam Korea

20 Februari 2020 20:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertandingan Kualifikasi FIBA Asia Cup 2021 antara Timnas Basket Indonesia dan Korea.  Foto: Ariya Kurniawan/FIBA Media
zoom-in-whitePerbesar
Pertandingan Kualifikasi FIBA Asia Cup 2021 antara Timnas Basket Indonesia dan Korea. Foto: Ariya Kurniawan/FIBA Media
ADVERTISEMENT
Timnas Basket Indonesia tak berdaya kala menghadapi Korea pada laga perdana Grup A Kualifikasi FIBA Asia Cup 2021, Kamis (20/2/2020) malam WIB. Bermain di Mahaka Arena, Kelapa Gading, Jakarta, Indonesia takluk dari Korea dengan skor 76-109.
ADVERTISEMENT
Sejak awal, kesulitan Indonesia di paint area sudah tampak. Vincent Kosasih terlihat kesulitan untuk mengimbangi center Korea, Kim Jong-kyu. Ketiadaan Lester Prosper tentu amat berpengaruh dalam hal ini.
Dari situ, Korea bisa leluasa mencetak poin dari dalam—delapan dari 14 poin pertama Korea berasal dari paint area. Selain itu, Korea sukses mengemas lima offensive rebound saat laga baru berlangsung sekitar lima menit.
Untungnya, Indonesia ‘wangi’ di awal laga. Kaleb Ramot Gemilang dan Prastawa Dhyaksa masing-masing memasukkan satu tembakan tiga angka. Abraham Damar Grahita juga sempat mendapatkan enam lemparan bebas dan ia sukses mengonversi semuanya.
Pertandingan Kualifikasi FIBA Asia Cup 2021 antara Timnas Basket Indonesia dan Korea. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Dari situ, Indonesia unggul dengan skor 18-15 saat kuarter pertama memasuki tiga menit terakhir.
ADVERTISEMENT
Permainan Indonesia setelah itu semakin oke. Muhammad Wicaksono memasukkan lemparan tiga angka yang ia buat. Itu membuat Indonesia mendapatkan momentum. Pundi-pundi poin Indonesia terus bertambah berkat layup Arki Wisnu dan Hardianus Lakudu.
Alhasil, kuarter pertama menjadi milik Indonesia dengan skor 27-21.
Memasuki kuarter kedua, Korea meningkatkan intensitas permainan. Angin semakin bertiup kepada tim tamu setelah Abraham melakukan unsportsmanlike foul. Dari situ, Korea berhasil mendapatkan empat poin—dua dari lemparan bebas, dua dari layup.
Indonesia sempat membalas via tiga poin Abraham. Namun, Korea berhasil menunjukkan kemampuan menembak mereka yang apik. Tiga tembakan tiga angka mereka buat, dua di antaranya diciptakan oleh Moon Seong-gong. Oleh karena itu, Korea berbalik unggul 37-32 di tiga menit pertama kuarter dua.
Pemain Timnas Basket Indonesia, Abraham Damar Grahita, di Kualifikasi FIBA Asia 2021. Foto: Ariya Kurniawan/FIBA Media
Ketiadaan Prosper semakin terasa dampaknya. Indonesia terlihat kekurangan variasi ketika menyerang. Sementara, Korea mudah menyerang dari dalam.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kelemahan paling utama Indonesia tanpa keberadaan sosok big man mumpuni adalah rebound. Sampai menit keenam babak pertama, Korea telah mencatatkan 19 rebound, sedangkan Indonesia hanya sembilan.
Semua itu membuat fokus Indonesia hilang. Turnover demi turnover mereka ciptakan dan berbuah poin kepada Korea. Indonesia tertinggal 34-51.
Keran poin Korea sedikit mengering menjelang kuarter kedua usai. Namun, pertahanan mereka tetap solid. Kondisi itu membuat Indonesia kesulitan untuk mencetak angka. Alhasil, kuarter kedua berakhir dengan skor 55-37 untuk keunggulan Korea.
Indonesia berhasil mengawali kuarter ketiga dengan baik. Tiga poin dari Kaleb dan Prastawa membuat Indonesia memangkas selisih skor menjadi 48-62 di empat menit pertama. Korea lantas bergerak cepat dengan mengambil timeout.
Pemain Timnas Basket Indonesia, Arki Dikania Wisnu, di Kualifikasi FIBA Asia 2021. Foto: Ariya Kurniawan/FIBA Media
Selepas timeout, permainan apik Korea kembali. Mereka langsung menerapkan full-court press demi mematikan momentum Indonesia. Tangan penggawa Negeri Gingseng juga kembali bertaji.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, Indonesia kehilangan fokus. Turnover banyak dibuat. Tak hanya itu, beberapa kesempatan mudah untuk menembak tak berhasil dikonversi dengan baik. Korea lantas unggul dengan skor 91-51 saat kuarter ketiga usai.
Jalannya pertandingan tak banyak berubah di kuarter keempat. Korea memang tak lagi menerapkan full-court press, tetapi tenaga Indonesia sudah terlampau terkuras untuk mengejar.
Belum lagi membicarakan perbedaan fisik. Indonesia benar-benar dibuat tak berdaya menghadapi Kim dan pelapisnya, Jae Sok Jang, di paint area.
Di dua menit terakhir, Rajko Toroman memasukkan pemain mudanya, Derrick Michael. Namun, itu adalah tanda bahwa tak ada lagi yang bisa diubah. Indonesia kalah dari Korea dengan skor 76-109.