Kunci Greysia/Apriyani Hantam Ganda Korea: Minta Kekuatan kepada Tuhan

Pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu (Greysia/Apriyani). Foto: Raphael Sachetat/Badmintonphoto/BWF

Greysia Polii/Apriyani Rahayu (Greysia/Apriyani) mengalahkan Lee So-hee/Shin Seung-chan asal Korea di babak grup BWF World Tour Finals, Rabu (27/1). Mereka menang 21-17, 22-24, 21-15.

Ya, Greysia/Apriyani melakoni tiga gim yang sangat melelahkan. Lee/Shin kerap mengajak ganda putri Indonesia ini bermain rally panjang.

Tercatat, Greysia/Apriyani harus berjibaku selama 94 menit untuk memastikan kemenangan di laga perdana BWF World Tour Finals itu. Duel ini hanya empat menit lebih sebentar dari duel ganda putri Jepang, Misaki Matsumoto/Ayaka Takahashi; melawan Luo Ying/Luo Yu asal China pada 2014.

"Selalu, selalu, selalu, ini pertandingan yang sulit melawan mereka. Saya tidak punya apa-apa untuk dikatakan. Hanya 'Tuhan, beri saya kekuatan untuk menyelesaikan permainan'. Itulah harapan saya di lapangan," kata Greysia di situs web resmi BWF.

Pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu (Greysia/Apriyani), Foto: Raphael Sachetat/Badmintonphoto/BWF

“Ini ganda putri. Kami hanya harus menerima bahwa permainan panjang adalah suatu keharusan. Terutama di World Tour Finals, semua tim terbaik ada di sini," lanjutnya.

Salah satu momen terburuk Greysia/Apriyani pada laga ini adalah di gim kedua. Mereka sudah unggul 20-16, lalu kalah 22-24.

Lantas, apa sebenarnya yang terjadi?

“Kami hanya ingin segera menyelesaikannya. Saya tahu Lee dan Shin tidak akan memberi poin dengan mudah, dan kami kehilangan fokus sedikit, lalu hilang," terang Greysia.

"Kami harus melupakannya dan berada pada 100 persen. Kami tidak bisa 99 persen. Jika kami kehilangan 1 persen fokus, pertandingan akan hilang. Itu sama bagi mereka. Jika mereka kehilangan 1 persen fokus, kami akan menyerang mereka," tandasnya.

----

Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.