Leclerc dan Vettel Sepakat Friksi di Sochi Sudah Selesai
ADVERTISEMENT
Ribut-ribut di GP Singapura tidak menjadi satu-satunya polemik tim Ferrari usai jeda musim panas Formula 1 2019. Teranyar, ya, GP Rusia.
ADVERTISEMENT
Hasil ini tentu mengecewakan. Ferrari menyapu bersih tiga balapan usai jeda musim panas, mulai dari GP Belgia hingga GP Singapura. Charles Leclerc dua kali naik podium puncak, sedangkan Vettel sekali jadi yang tercepat.
Artinya, hasil GP Rusia merusak tiga catatan beruntun itu. Tim Mercedes kembali berjaya dengan menyabet podium pertama dan kedua di Sirkuit Sochi.
Ferrari mengawali GP Rusia dengan meyakinkan. Leclerc kembali menjadi ancaman dengan merengkuh pole position.
Leclerc membiarkan Vettel merangsek ke urutan pertama di beberapa lap awal. Dalam kondisi ini, Ferrari memberikan team order agar Leclerc kembali memimpin balapan.
ADVERTISEMENT
Namun, pertukaran posisi tidak terjadi. Vettel disinyalir mengabaikan team order tersebut dan terus mempertahankan posisi pertamanya.
Petaka menghampiri Ferrari di lap ke-28 saat Vettel gagal melanjutkan lomba. Sialnya, Leclerc sudah tergusur dari dua besar oleh Duo Mercedes.
Pada akhirnya, penggawa muda asal Monaco ini menutup balapan di posisi ketiga. Spekulasi beredar, hubungan Vettel dan Leclerc memanas akibat kejadian ini.
Jelang GP Jepang, Vettel dan Leclerc kembali buka suara. Namun, kali ini keduanya sepakat untuk menegaskan bahwa semua friksi sudah selesai.
Leclerc mengakui adanya kesalahpahaman dalam balapan itu. Akan tetapi, ia juga menegaskan semuanya tuntas dan baik-baik saja.
“Memang ada kesalahpahaman waktu kami di mobil masing-masing. Akan tetapi, saya dan tim sudah berdiskusi sehingga semuanya sudah jelas sekarang. Orang-orang di luar tim mungkin melihatnya sebagai persoalan besar, tetapi sebenarnya tidak seheboh itu, kok,” jelas Leclerc, dilansir Crash.
ADVERTISEMENT
“Pokoknya, begini. Sejak awal kami sudah sama-sama paham bahwa kami membutuhkan team order. Masalahnya, situasi kami sama-sama tidak jelas di awal balapan kemarin. Yang terpenting ialah memastikan kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa depan," lanjut Leclerc.
Vettel juga mengemukakan pendapat serupa. Menurut pebalap asal Jerman ini, spekulasi berembus kencang karena reaksi publik akan kejadian ini berlebihan.
“Orang-orang mungkin menerjemahkan kejadian itu dengan cara yang berbeda. Semuanya benar-benar sudah jelas. Lagi pula, team order itu bukan perkara yang saklek dan kaku," kata Vettel.
“Mungkin kalau melihat ke belakang, ada banyak hal yang bisa kami kerjakan dengan lebih baik. Namun, kami memilih buat melihat ke depan dan fokus pada balapan selanjutnya,” jelas Vettel.
ADVERTISEMENT
Usai jeda musim panas, Leclerc mampu membawa Ferrari menggebrak. Leclerc menjadi pemenang di GP Belgia. Dominasi Ferrari bahkan sudah terlihat sejak rangkaian pra-balapan.
Mulai dari latihan bebas pertama (FP1) hingga kualifikasi, semua disikat Duo Ferrari. Hentakan Ferrari berlanjut. Leclerc menjadi yang nomor satu di GP Italia, sementara Vettel finis pertama di GP Singapura. Bahkan di seri yang disebut terakhir, Leclerc menutup balapan di podium kedua.
Menanjaknya performa pebalap 21 tahun itu disebut-sebut sebagai alasan mengapa Vettel menolak team order di Sochi. Vettel tentu menolak mentah-mentah anggapan tersebut.
Ia memang mengakui mengalami sejumlah masalah yang membuat performanya tak maksimal. Namun, bukan berarti ia mengabaikan kebutuhan tim.
ADVERTISEMENT
“Friksi itu terjadi bukan karena saya merasa terancam dengan penampilan Charles. Ada sejumlah masalah yang saya hadapi pada musim ini, ada berbagai problem yang membuat saya tidak optimal," ujar Vettel.
“Charles bekerja dengan sangat baik. Namun, lawan pertama di balapan itu bukan pebalap lain. Itu adalah dirimu sendiri. Benang merahnya, sekarang saya masih kesulitan memindai apa yang sebenarnya saya miliki," jelas Vettel.