Legenda Bulu Tangkis RI Turun Gunung di Laga Ekshibisi, Diwasiti Fajar Alfian

18 Juni 2022 16:35 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB PBSI Fadil Imran berpasangan dengan Taufik Hidayat melawan Sony Dwi Kuncoro/Candra Wijaya untuk meramaikan ajang Indonesia Open 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (18/6). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB PBSI Fadil Imran berpasangan dengan Taufik Hidayat melawan Sony Dwi Kuncoro/Candra Wijaya untuk meramaikan ajang Indonesia Open 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (18/6). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Candra Wijaya, Sony Dwi Kuncoro, dan Taufik Hidayat merupakan para legenda bulu tangkis Indonesia. Apa jadinya bila mereka berada di satu lapangan dalam pertandingan yang dipimpin oleh Fajar Alfian?
ADVERTISEMENT
Pertandingan ekshibisi digelar di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (18/6). Acara itu bertepatan dengan ulang tahun ke-50 kerja sama PB PBSI dengan apparel olahraga.
Seremonial tersebut turut dihadiri legenda bulu tangkis Indonesia, Rudy Hartono. Pria yang membawa Indonesia menjuarai empat edisi Thomas Cup tersebut diberikan penghargaan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB PBSI Fadil Imran berpasangan dengan Taufik Hidayat melawan Sony Dwi Kuncoro/Candra Wijaya untuk meramaikan ajang Indonesia Open 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (18/6). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Selain Rudy Hartono, ada pula Candra Wijaya, Sony Dwi Kuncoro, dan Taufik Hidayat. Tiga nama yang terakhir meramaikan Istora Senayan dalam partai ekshibisi.
Pertandingan yang dihelat mempertemukan bintang-bintang bulu tangkis Indonesia. Mulai dari legenda yang sudah gantung raket hingga junior yang sedang meniti karier.
Candra satu tim dengan Sony, Taufik, Fajar Alfian, Rian Ardianto, Marcus Gideon, dan Kevin Sanjaya. Sementara junior yang menjadi lawannya adalah Putri KW, Febriana Kusuma, Amalia Pratiwi, Rehan Naufal, Lisa Ayu, Galuh Dwi Putra, dan Nabila Permata.
ADVERTISEMENT
Pada pertandingan pertama dihelat dua lawan dua, yakni pasangan senior dan legenda melawan tim junior. Setiap pasangan harus bergantian andai kehilangan poin.
Performa Candra dan Sony cukup mencuri perhatian Istora Senayan. Keduanya yang sudah lama gantung raket menampilkan permainan cepat dan sengit.
Candra dan Sony juga tak tanggung-tanggung meski melawan pemain junior. Keduanya memberikan smash-smash keras dengan penempatan yang akurat.
Sementara itu, Taufik berpasangan dengan Kevin untuk melawan tim junior. Taufik juga masih terlihat prima, permainannya masih solid dan memanjakan mata.
Pertandingan berikutnya tak kalah menarik. Taufik memanggil Sekjen PB PBSI, Fadil Imran, untuk melawan Candra dan Sony, sedangkan Fajar Alfian bertugas sebagai wasit.
Sekjen PB PBSI, Fadil Imran, melakoni laga ekshibisi bersama Taufik Hidayat, Candra Wijaya, dan Sony Dwi Kuncoro di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (18/6). Foto: Jodi Hermawan/kumparan
Partai tersebut juga mencuri perhatian. Bukan hanya Fajar yang menjadi wasit, melainkan juga penampilan seluruh pemain yang berada di lapangan.
ADVERTISEMENT
Fadil, Taufik, Candra, dan Sony menampilkan permainan sengit. Momen yang lucu juga tersaji di mana Fadil melepas smash, nahas malah mengenai kepala belakang Taufik.
Febriana Amalia yang ikut serta dalam pertandingan tersebut mengaku senang bisa bermain bersama para legenda bulu tangkis Indonesia.
"Rasanya senang banget karena bisa main bareng dengan legenda dan kelas atas. Ini kesempatan yang sangat bagus untuk bisa bermain dengan mereka," tutur Febriana usai pertandingan.
"Semuanya bisa diambil dari para legenda ini," tambahnya.
Taufik Hidayat juga memberikan pesan-pesannya untuk para atlet junior. Menurutnya, para pebulu tangkis Indonesia yang masih muda tidak boleh cepat puas dan patah semangat.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB PBSI Fadil Imran berpasangan dengan Taufik Hidayat melawan Sony Dwi Kuncoro/Candra Wijaya untuk meramaikan ajang Indonesia Open 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (18/6). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Saya berpesan untuk teman-teman atlet untuk jangan cepat puas, tetap semangat latihan meskipun kalah di dalam turnamen ini, masih banyak turnamen yang lain," tutur Taufik.
ADVERTISEMENT
"Kita bisa kalah hari ini, kita bisa balas bulan depan, tahun depan, masih banyak turnamen yang lain. Yang enggak boleh itu hilang karakter, karena kalau sudah hilang karakter, sampai kapan pun dia akan kehilangan karakternya. Terus semangat," pungkasnya.
Pertandingan ekshibisi tersebut sekaligus menyemarakkan Indonesia Open. Sayangnya, sudah tak ada wakil 'Merah Putih' yang tersisa di babak semifinal turnamen berlevel Super 1000 tersebut.