Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Lenny Maughan bukan pelari biasa. Di setiap ayunan langkahnya ada tujuan yang tidak dimiliki kebanyakan pelari lain. Dia tak cuma berlari tetapi juga menciptakan karya seni.
‘Running Art’, demikian Maughan menamai proyeknya. Berbekal aplikasi kebugaran Strava, pria asal San Francisco, California, ini 'melukis' jalanan kota dengan langkah kakinya.
Maughan sebetulnya sudah cukup lama melakukan ini. Kepada The Guardian, dia mengaku sudah melukis di aplikasi Strava selama empat tahun. Akan tetapi, namanya baru betul-betul meledak pada 2019 ini.
Ketenaran sesungguhnya tak pernah jadi tujuan Maughan. Karya-karyanya itu bisa tersebar luas karena ada seorang kawan yang iseng menyebarkan di internet. Dari situ, Maughan pun menjadi termasyhur di Reddit.
Karya yang melambungkan karya Maughan itu adalah sketsa wajah seniman Meksiko, Frida Kahlo. Untuk membuat gambar itu, waktu berlari yang dibutuhkan Maughan adalah enam jam dan delapan menit.
Total, jarak yang ditempuh Maughan selama enam jam dan delapan menit itu adalah 28,9 mil atau 46,5 kilometer. Ya, jaraknya lebih jauh dari jarak lari maraton penuh (42km).
Dari peta San Francisco yang terpampang di Strava, terlihat bagaimana Maughan melahap area yang cukup besar, bahkan sampai ke Bay Area, di mana dia melukis rambut Kahlo.
Rute yang ditempuh Maughan tak semuanya mendatar. Pria yang sudah lebih dari dua dasawarsa tinggal di San Francisco itu merasakan elevasi sampai 3.500 kaki atau 1,067km.
Selama menjalankan proyek ‘Running Art’, sudah lebih dari 50 karya dihasilkan Maughan. Semua bermula pada 2015 ketika dia berniat untuk memberi penghormatan kepada Leonard Nimoy.
Nimoy, seperti halnya Kahlo, adalah ikon dunia seni. Bedanya, Nimoy adalah seorang aktor yang menjadi legendaris berkat perannya sebagai Captain Spock di serial televisi 'Star Trek'.
Nimoy wafat pada 2015 dan itulah yang menginspirasi Maughan untuk memulai proyek ini. Dia pun kemudian melukis tanda jari Vulcan yang identik dengan Spock.
Selanjutnya, Maughan jadi seperti ketagihan. Dia kemudian menggambar sebuah televisi di tempat lahirnya perangkat tersebut. Tak ketinggalan, logo Batman juga berhasil dia goreskan di Strava.
Jika pada akhirnya Maughan memutuskan untuk mengubah larinya jadi karya seni, itu bukan kebetulan. Sebab, sedari belia dia memang sudah suka menggambar.
"Waktu aku kecil semua orang berpikir aku akan menjadi seniman ketika sudah dewasa. Aku tak pernah berhenti menggambar," kenangnya kepada The Guardian.
Yang menarik, ketika masih kecil, perangkat gambar favorit Maughan adalah Etch A Sketch. Etch A Sketch sendiri merupakan mainan gambar mekanis yang dinobatkan jadi salah satu mainan paling kreatif di abad ke-20.
Apa yang dilakukan Maughan di Etch A Sketch dan Strava itu sebenarnya tak jauh berbeda. Di kedua medium tersebut gambar bisa dihasilkan dengan menarik garis tanpa boleh terputus.
Namun, kesalahan di Etch A Sketch tentunya bakal lebih mudah diperbaiki. Saat melukis di Strava, kesalahan betul-betul harus dihindari karena itu berarti Maughan harus mengulang larinya lagi.
"Kamu tak bisa melihat garis-garis yang sudah digambar sampai kamu selesai berlari . Jadi, ketika semua selesai dan kamu bisa melihat hasilnya, rasanya sangat menyenangkan," tutur Maughan kepada media lokal, SF Gate.
Lalu, prosesnya seperti apa, sih? Apakah Maughan bisa menghafalkan garis-garis yang dia gambar itu di luar kepala?
Well, ternyata tidak. Rupanya, menggambar di Strava bukan perkara gampang. Maughan harus membuat sketsa terlebih dahulu sebelum bisa menumpahkan itu di jalanan San Francisco.
"Aku mencetak selembar peta terlebih dahulu dan membuat sketsa gambar berbentuk tangan di Market Street dan jari-jari lain, jempol, dan lengan jadi terbentuk dengan sendirinya," tutur Maughan soal prosesnya menggambar simbol tangan Vulcan tadi.
Bagi Maughan sendiri, berlari sambil menggambar ini merupakan wujud kecintaannya kepada San Francisco. Katanya, dengan melakukan itu, dia merasa bisa betul-betul memiliki kota tersebut.
"San Francisco adalah kanvasku. Aku menggunakan jalan-jalannya sebagai pedoman untuk apa yang akan kulakukan, menemukan bentuk, dan mewujudkannya. Ini membuatku jadi lebih merasa memilikinya," jelas Maughan.
Nah, bagaimana? Tertarik mencoba?