Lewis Hamilton Alami Pelecehan Rasial Usai Menangi F1 GP Inggris

19 Juli 2021 11:20 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebalap F1, Lewis Hamilton. Foto: Pool via REUTERS/Christian Bruna
zoom-in-whitePerbesar
Pebalap F1, Lewis Hamilton. Foto: Pool via REUTERS/Christian Bruna
ADVERTISEMENT
Lewis Hamilton memenangi Formula 1 (F1) GP Inggris di Sirkuit Silverstone, Northamptonshire, Minggu (18/7) malam WIB. Akan tetapi, nasib kurang menyenangkan menimpanya usai kemenangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Jalannya balapan berlangsung dramatis. Hamilton terlibat insiden yang dengan Max Verstappen di Tikungan 9 pada lap pertama. Ban kiri depan Hamilton menabrak ban kanan belakang Verstappen.
Alhasil, Verstappen hilang kendali, lalu menabrak pembatas sirkuit dengan kecepatan tinggi. Itu membuat red flag berkibar dan balapan dihentikan sementara.
Saat balapan dilanjutkan, Hamilton diganjar penalti 10 detik. Meski demikian, pebalap Mercedes itu tetap berhasil memenangi lomba F1 GP Inggris. Ini membuat sejumlah pihak tak terima. Buruknya, ada beberapa orang yang melecehkannya secara rasial.
Momen senggolan Verstappen dan Hamilton di F1 GP Inggris. Foto: Reuters/Peter Cziborra
Menurut laporan Sky Sports, Lewis Hamilton menjadi sasaran pelecehan rasialisme online beberapa jam setelah memenangi F1 GP Inggris untuk kedelapan kalinya. Ini boleh jadi aksi dari mereka yang tak terima dengan kemenangannya.
ADVERTISEMENT
Pesan rasialis itu di antaranya adalah pemakaian 'emoji monyet' dan bahasa-bahasa tak sopan lainnya. Itu membanjiri kolom komentar unggahan Instagram tim Mercedes yang merayakan kesuksesan Hamilton.
Hamilton bukan satu-satunya atlet asal Inggris yang menerima pelecehan rasialis di bulan Juli 2021. Pekan lalu, para penggawa Timnas Inggris, seperti Marcus Rashford dan Bukayo Saka, juga menerima perlakukan serupa karena gagal mengeksekusi penalti di final Euro 2020, sehingga The Three Lions kalah dari Italia.
Hamilton dikenal sebagai atlet yang amat vokal menentang rasialisme. Pada awal 2021, diwartakan Daily Mail, ia menerima penghargaan Laureus Athlete Advocate of the Year karena keterlibatannya dalam perang melawan rasialisme.
Lewis Hamilton Foto: Clive Mason/Reuters
Lewis Hamilton sering berbicara tentang memerangi rasialisme. Pebalap berusia 36 tahun itu juga mendorong peningkatan keragaman di F1, yang selama ini didominasi pebalap kulit putih.
ADVERTISEMENT
Pada 2020, Hamilton membentuk Hamilton Commission bersama Royal Academy of Engineering untuk membantu lebih banyak pemuda dari latar belakang kulit hitam untuk dipekerjakan di motorsport atau di sektor teknik lainnya.
***