Lewis Hamilton Sampai Harus Akupuntur untuk Sembuhkan Sakit Pinggang

8 Juli 2022 7:32 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lewis Hamilton di  F1 GP Turki 2020. Foto: Clive Mason/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Lewis Hamilton di F1 GP Turki 2020. Foto: Clive Mason/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pebalap Formula 1 (F1) di musim ini sedang menghadapi fenomena porpoising ketika balapan sehingga menyebabkan sakit pinggang. Hal tersebut pun dirasakan oleh pebalap kawakan asal Inggris, Lewis Hamilton, di setiap balapan.
ADVERTISEMENT
Menurut penjelasan Sky Sports, porpoising terjadi akibat perombakan aturan ofisial F1 yang mengubah karakteristik aerodinamika mobil. Hal tersebut membuat 'kuda besi' bakal memantul layaknya lumba-lumba dalam kecepatan tinggi di trek lurus.
Dengan begitu, para pebalap pun bakal merasa kesakitan karena mereka harus menahan benturan-benturan kecil akibat pantulan tersebut. Sebenarnya sudah banyak pebalap yang melakukan protes atas standar mobil yang ditetapkan ofisial, tak terkecuali Lewis Hamilton.
Pebalap asal Inggris itu mengaku sangat tersiksa terhadap fenomena tersebut. Ia mengaku balapan yang diadakan di Sirkuit Baku, Azerbaijan, pada 12 Juni lalu adalah yang paling menyakitkan. Pada saat itu, Hamilton finis di peringkat ke-4.
Pebalap Mercedes AMG Petronas, Lewis Hamilton saat balapan F1 Grand Prix Rusia di Sochi Autodrom, Sochi, Rusia. Foto: Alexander NEMENOV / AFP
"Pengalaman yang cukup mengkhawatirkan. Dalam balapan anda tidak dapat mengangkat, anda hanya memikirkan bagaimana cara mendapatkan semua poin yang dibutuhkan tim," ucap Hamilton kepada 4 Sport, dikutip dari Essentially Sports.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari hal tersebut, ia mengaku butuh waktu yang lama untuk menyembuhkan rasa sakit di pinggang. Selama proses penyembuhan, Hamilton senantiasa melakukan yoga dan akupuntur agar bisa berlaga di seri selanjutnya.
"Butuh waktu 3 minggu untuk bisa membuat saya bugar kembali. Saya melakukan yoga dan banyak jarum yang menancap di punggung [akupuntur]," tambahnya.
Pebalap Lewis Hamilton di F1 Grand Prix Austria di Red Bull Ring, Spielberg, Styria, Austria, Minggu (4/7). Foto: Pool via REUTERS/Christian Bruna
Rasa sakit yang dideritanya membuat Hamilton tidak yakin bisa tampil di seri selanjutnya. Namun, secara mengejutkan ia berhasil pulih dan bisa berlaga di GP Montreal yang digelar di Kanada pada 20 Juni.
Bahkan, pebalap 37 tahun itu sukses naik podium dengan menempati posisi ke-3. Boleh dibilang terapi yang dilakukan Hamilton cukup berhasil sebab ia bisa balik ke performa terbaiknya lagi.
ADVERTISEMENT
Hal itu dibuktikan pada balapan yang digelar di trek tanah kelahirannya, Sirkuit Silverstone, pada Minggu (3/7) lalu. Hamilton kembali sukses menaiki podium dengan menduduki posisi ketiga.
Pebalap Lewis Hamilton sebelum balapan di F1 Grand Prix Austria di Red Bull Ring, Spielberg, Styria, Austria, Minggu (4/7). Foto: Pool via REUTERS/Christian Bruna
Hasil itu membuatnya juga berhasil memecahkan rekor sebagai pebalap yang naik podium terbanyak (13 kali) saat balapan di kandang sendiri (GP Inggris). Selain itu, ia juga sukses menaiki podium sebanyak 9 kali secara berturut-turut di Sirkuit Silverstone.
Jika ditinjau dari rangking secara keseluruhan, Hamilton sementara bertengger di peringkat ke-6 dengan raihan 93 poin.
Penulis: Hamas Nurhan R T