Malaysia Masters 2020: Tommy Sugiarto dan Siti/Ribka Tersingkir

8 Januari 2020 12:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasangan ganda putri Indonesia, Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto. Foto: dok. media PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan ganda putri Indonesia, Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto. Foto: dok. media PBSI
ADVERTISEMENT
Tunggal putra Indonesia kembali menelan hasil buruk di Malaysia Masters 2020. Setelah Shesar Hiren Rhustavito tersingkir di babak pertama, Tommy Sugiarto menelan hasil serupa. Berlaga melawan Viktor Axelsen pada Rabu (8/1/2020), Tommy kalah 13-21 dan 8-21.
ADVERTISEMENT
Kekalahan yang ditelan Tommy di Court 2 Axiata Arena, Kuala Lumpur, ini memastikan Indonesia hanya memiliki Anthony Ginting dan Jonatan Christie di sektor tunggal putra. Namun, keduanya pun masih akan melakoni laga babak pertama hari ini.
Di sektor ganda putri, Indonesia juga menelan hasil mengecewakan. Siti Fadia/Ribka Sugiarto tumbang 21-14, 10-21, 9-21 di tangan ganda China, Li Wen Mei/Zheng Yu, pada Rabu (8/1/2020).
Siti/Ribka membuka laga dengan menghentak. Dominasi mereka terasa betul sejak gim pertama dimulai. Pukulan-pukulan cepat yang menjadi khas laga ganda menjadi warna paling masif.
Sayangnya, Mei/Yu tidak mampu memberikan perlawanan dalam level yang sama sehingga pertandingan seperti berjalan satu arah. Buktinya, Siti/Ribka unggul jauh, mulai dari 6-5 sampai 11-6.
ADVERTISEMENT
Pasca-jeda interval pun tekanan Siti/Ribka tidak mengendur. Dengan leluasa mereka menghukum Mei/Yu yang kerap terlambat merespons smash-smash tanggung mereka.
Kelalaian itu berakibat fatal untuk Mei/Yu. Mereka tertinggal jauh, dari 6-12 sampai 9-18.
Masalah pelik justru datang begitu Siti/Ribka merengkuh game point 20-10. Kombinasi antara kesalahan sendiri dan serangan lawan membuat Siti/Ribka kehilangan empat poin beruntun. Mei/Yu memangkas jarak sampai 14-20.
Kalau begini, Siti/Ribka mesti segera memutus raihan poin lawan. Ternyata itu bukan misi mustahil. Jumping smash Siti yang dilepaskan dari area belakang gagal diantisipasi oleh Mei/Yu. Siti mengarahkan shuttlecock ke area depan net.
Lawan yang berada di sisi belakang tidak berhasil menjangkau karena posisinya terlalu jauh. Dengan begitu, kemenangan 21-14 jadi milik Siti/Ribka.
ADVERTISEMENT
Situasi berkebalikan justru muncul di awal gim kedua. Bagaimana tidak? Mei/Yu memimpin jauh hingga 1-10.
Pengembalian Ribka yang kehilangan akurasi memperparah situasi. Yep, shuttlecock terjatuh di belakang garis lapangan sehingga keunggulan 11-1 di interval jadi milik Mei/Yu.
Siti/Ribka mulai bangkit setelah jeda dengan menggeser skor pada kedudukan 5-14. Akan tetapi, semua tahu jaraknya masih terlalu lebar.
Benar saja. Kebangkitan itu belum cukup buat Siti/Ribka, meski bisa mengamankan tiga angka beruntun sejak 6-17 sampai 9-17, Siti/Ribka mesti kehilangan gim kedua akibat kekalahan 10-21.
Kekalahan telak di gim kedua menyentak Siti/Ribka. Keunggulan 3-0 mereka amankan di awal laga gim pemungkas. Gempuran smash Siti mendominasi. Masalahnya, Mei/Yu tidak melempar handuk.
ADVERTISEMENT
Kalau lawan menekan, ya, menekan balik. Imbasnya terlihat pada kedudukan skor. Mei/Yu berbalik unggul 5-3.
Perlawanan cukup sepadan bisa diberikan Siti/Ribka sebelum interval. Oke, mereka memang tertinggal. Namun, marginnya tak jauh. Ganda putri Indonesia ini tertinggal 8-11.
Segala sesuatunya berubah usai jeda. Tanpa ampun Mei/Yu mencecar Siti/Ribka dengan rangkaian smash yang membuat tak berkutik. Siti/Ribka seperti kehilangan kualitas yang mereka tunjukkan di gim pertama tadi.
Buktinya, mereka hanya mampu mengamankan satu angka usai jeda. Ya, benar, Mei/Yu menyelesaikan gim ketiga dengan kemenangan 21-9.