Marcus/Kevin Harus Lebih Sabar, Shesar Kalah karena Telat Ubah Pola

9 April 2019 18:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di babak pertama Singapura Terbuka 2019. Foto: Dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di babak pertama Singapura Terbuka 2019. Foto: Dok. PBSI
ADVERTISEMENT
Dua nasib berbeda dialami dua wakil PBSI di hari pertama Singapura Terbuka 2019 BWF Super 500. Meski sukses melewati babak pertamanya, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo harus lebih dulu bermain tiga gim melawan Berry Angriawan/Hardianto.
ADVERTISEMENT
Sejak gim pertama, kompatriot Marcus/Kevin sekaligus rekan di pelatnas itu memberikan perlawanan ketat. Pada awal gim pertama, Berry/Hardianto memaksa skor imbang 6-6.
Berbalik tertinggal setelahnya, Marcus/Kevin pun baru bisa menyamakan kedudukan di skor 17-17. Pada gim kedua, ganda terbaik dunia ini harus melepas permainan usai tertinggal jauh 13-21.
Barulah pada gim ketiga, tiket ke babak kedua dipastikan usai menyegel keunggulan dari 11-10 di interval hingga 21-16 di akhir laga.
Usai pertandingan, Kevin mengatakan melawan kompatriot adalah tantangan karena masing-masing sudah mengetahui karakter bermain lawan.
"Kami sudah sering latihan bersama, sudah tahu satu sama lain. Mereka juga bukan pemain yang tidak bagus. Permainan mereka juga tenang dan mengontrol ritme di lapangan,” ujar Kevin di situs resmi PBSI.
ADVERTISEMENT
“Teman sendiri kelebihannya pasti sudah lebih ngerti. Kami latihan bareng jadi sudah sama-sama tahu. Jadinya agak susah juga buat menghadapinya,” timpal Marcus soal pertemuan pertama mereka dengan Berry/Hardianto.
Pada babak 16 besar, Marcus/Kevin bakal berhadapan dengan ganda nomor 13 dunia asal China, He Jiting/Tan Qiang. Meski unggul 3-1 di head-to-head, duo berjuluk 'Minions' ini akan tetap fokus dan meningkatkan kesabaran.
“Buat besok jangan banyak mati sendiri, sabar. Yang penting bolanya safe dan bagus kualitasnya,” kata Marcus.
“Setiap pertandingan pastinya ingin juara. Tapi kami tidak mau mikir terlalu jauh juga. Yang penting kami bisa menikmati setiap match-nya,” tutup Kevin.
Shesar Hiren Rhustavito tersingkir di kualifikasi Singapura Terbuka 2019. Foto: Dok. PBSI
Sementara nasib kurang beruntung dialami tunggal PBSI, Shesar Hiren Rhustavito. Meski sudah melewati laga pertama di kualifikasi, 21-10, 19-21, dan 21-9 atas Wong Wing Ki Vincent (Hong Kong), Shesar keok 21-10, 16-21, dan 13-21 di kualifikasi kedua lawan Tanongsak Saensomboonsuk (Thailand).
ADVERTISEMENT
Menurut Vito --sapaan akrab Shesar--, kegagalan di gim ketiga yang melepas tiketnya ke babak utama Singapura Terbuka 2019 disebabkan karena dia terlambat mengubah pola, sementara lawan sudah tampil menyerang.
"Tadi di game pertama saya sudah benar mainnya, dengan pola saya dan lawan juga kesulitan mengatasinya. Tapi di game kedua lawan ubah pola main, dan saya tidak bisa keluar dari tekanannya. Sampai di game ketiga juga masih begitu," kata Vito.
"Pelatih sudah memberi masukan untuk ubah pola main, tapi saya terlambat melakukannya,” tutupnya.