news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menang Tiga Gim, Praveen/Melati Melaju ke Final All England 2020

15 Maret 2020 3:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavinati di All England 2020. Foto: Dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavinati di All England 2020. Foto: Dok. PBSI
ADVERTISEMENT
Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, melaju ke babak final All England 2020. Menghadapi wakil Inggris, Marcus Ellis/Lauren Smith, mereka menang tiga gim dengan skor 21-15, 21-23, 21-11.
ADVERTISEMENT
Di babak final nanti, Praveen/Melati sudah ditunggu oleh pasangan asal Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanacha. Di semifinal, wakil Thailand ini menundukkan wakil Korea Selatan, Seo Seung-jae/Chae Yu-jung.
***
Dalam laga yang dihelat di Arena Birmingham, Minggu (15/3/2020) dini hari WIB itu. Praveen/Melati mendapatkan perlawanan yang sengit dari Ellis/Smith. Di awal gim pertama, wakil Inggris itu mampu menyulitkan Praveen/Melati.
Pukulan-pukulan tajam, berpadu dengan penempatan pukulan yang baik, menjadi senjata bagi Ellis/Smith untuk merepotkan Praveen/Melati. Namun, Praveen/Melati tidak gentar. Mereka berupaya untuk menekan balik.
Sial bagi Praveen, banyak kesalahan individu yang ia lakukan di awal gim pertama. Meski begitu, ia mampu membayarnya lewat smes-smes terarah nan kencang yang ia lepaskan. Alhasil, interval gim pertama berakhir untuk keunggulan Praveen/Melati, 11-9.
ADVERTISEMENT
Selepas interval, Ellis/Smith kembali memberikan tekanan. Sebagai semifinalis sekaligus tuan rumah, tampak mereka ingin memberikan kesan bahwa mereka adalah pasangan yang sulit dihadapi. Mereka melayani permainan Praveen/Melati.
Aksi Praveen/Melati di All England 2020. Foto: dok. PBSI
Tetapi, meladeni Praveen/Melati bukan pekerjaan mudah, apalagi smes-smes dari Praveen. Kerap kali terjadi, smes dari Praveen gagal dikembalikan dengan baik oleh Ellis/Smith. Permainan net Melati juga patut diacungi jempol.
Alhasil, Praveen/Melati mampu menjaga keunggulan di gim pertama ini. Mereka sukses menutup gim pertama dengan skor 21-15. Namun, Praveen harus mendapatkan kartu kuning karena dianggap mengulur-ulur waktu.
Memasuki gim kedua, Praveen/Melati masih berada di atas angin. Bahkan, mereka sempat unggul jauh atas Ellis/Smith, yakni dengan skor 7-1. Cukup banyak juga kesalahan individu yang dilakukan Ellis/Smith di awal gim kedua ini.
ADVERTISEMENT
Ellis/Smith bukannya tak ada usaha untuk mengejar. Mereka beberapa kali coba mengambil kendali laga lewat smes-smes tajam. Namun, smes-smes yang mereka lepaskan mampu dikembalikan Praveen/Melati dengan baik.
Bukan cuma itu, Praveen/Melati pun tetap mempertahankan serangan-serangan terukur mereka, baik itu via permainan net maupun pukulan-pukulan tajam. Alhasil, mereka menutup interval gim kedua dengan keunggulan 11-5.
Selepas interval, Praveen/Melati masih menerapkan permainan yang sama. Namun, sialnya, mereka juga mulai melakukan kesalahan individu, Alhasil, Ellis/Smith berhasil mengejar hingga skor berubah menjadi 12-14.
Berhasil menyusul, Ellis/Smith mulai mendapatkan angin untuk mengejar. Tetapi, Praveen/Melati tidak membiarkan itu terjadi. Mereka tetap berusaha menegaskan keunggulan di gim kedua ini. Mereka memperbaiki pertahanan mereka.
Meski begitu, Ellis/Smith sempat bangkit lagi dan mampu memaksa gim kedua ini masuk ke fase deuce. Luar biasanya lagi, mereka sukses melakukan comeback dan pada akhirnya memenangi gim kedua dengan skor 23-21.
ADVERTISEMENT
Di awal gim ketiga, permainan berjalan lebih ketat. Walau Praveen/Melati sempat unggul 5-2, tampak tak ada jaminan pasti bagi mereka untuk mengunci gim ini dengan mudah.
Pasalnya, Ellis/Smith selalu menekan dan mampu memperkecil selisih angka. Mereka juga selalu mengincar sisi lemah Praveen: sisi backhand. Hal itu membuat Praveen/Melati kesulitan. Meski begitu, Praveen/Melati menemukan lagi cara untuk unggul.
Saat sisi lemahnya diincar, Praveen menyerang balik lewat smes tajam yang terkesan menukik. Hal itu sulit dikembalikan oleh Ellis/Smith, sehingga poin demi poin mampu diraup oleh Praveen/Melati, Keunggulan mereka tetap terjaga di awal gim ketiga.
Hasilnya, berkat tekanan konstan yang Praveen/Melati berikan, mereka mampu menancapkan keunggulan 11-4 di akhir interval gim ketiga. Selepas interval, mereka coba melakukan hal yang sama.
ADVERTISEMENT
Terlihat jika Praveen/Melati tidak ingin mengulangi kesalahan gim kedua. Mereka tidak memberikan kesempatan bagi Ellis/Smith untuk berkembang. Bukan cuma itu, mereka juga mencoba untuk mengurangi kesalahan individu.
Upaya ini berhasil. Praveen/Melati bahkan sempat unggul jauh atas Ellis/Smith, yakni 11-8. Hal ini juga tak lepas dari tidak tenangnya Smith dalam mengembalikan bola. Ia kerap salah perhitungan, dan itu memberikan poin bagi Praveen/Melati.
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti saat bertanding di Indonesia Master 2020. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Hingga akhir gim ketiga, Praveen/Melati sukses mempertahankan keunggulan mereka. Alhasil, mereka menutup gim ketiga ini dengan skor 21-11, sekaligus membawa mereka ke partai final All England 2020.