Mengenal Akbar Prahmana, Fisioterapis PB Djarum

23 November 2019 15:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Fisioterapis, dewasa kini, menjadi salah satu profesi yang mulai menarik perhatian di dunia olahraga.
Fisioterapis PB Djarum, Akbar Prahmana. Foto: Sandy Firdaus/kumparan
Bagi atlet, kehadiran fisioterapis bak sebuah berkah. Mereka menjadi sosok yang mampu membantu ketika para atlet mengalami cedera. Mereka juga merawat atlet selama proses rehabilitasi cedera.
ADVERTISEMENT
Beberapa olahraga, seperti basket maupun sepak bola, sudah mulai menggunakan jasa fisioterapis dalam tim. Ambil contoh di sepak bola. Semua klub yang berlaga di Liga 1 hampir memiliki sosok fisioterapis.
Nah, PB Djarum juga menyadari pentingnya fisioterapis ini. Oleh karena itu, selama 10 tahun terakhir, mereka menghadirkan fisioterapis sebagai bentuk perhatian bagi atlet-atlet mereka.
Salah satu dari fisioterapis yang dimiliki oleh PB Djarum adalah Akbar Prahmana. Sehari-harinya, Akbar bertugas untuk memerhatikan kondisi fisik dari para atlet PB Djarum.
Selain bertugas menjaga atlet PB Djarum selama proses rehabilitasi dan penyembuhan cedera, Akbar juga menjadi salah satu orang yang turut memantau audisi umum Djarum. Ia menjadi orang yang menilik kondisi dari para atlet yang mengikuti audisi.
ADVERTISEMENT
Jadi, Akbar akan bertugas mengecek kondisi para atlet yang lolos ke fase karantina PB Djarum. Dari situ, ia membuat penilaian tentang kondisi dari si atlet, yang kelak juga akan jadi rekomendasi bagi para pelatih PB Djarum.
"Setelah lolos karantina baru screening. Apakah tubuh A, B, C ada masalah. Misalkan pergelangan tangannya, pinggang, bentuk kaki dan lainnya," ungkap Akbar di GOR Djarum, Jumat (21/11).
"Kalau yang parah (kondisi tubuhnya) akan lebih banyak mendapatkan fisioterapi preventif. Tapi untuk latihannya sama saja," lanjutnya.
Ilustrasi fisioterapis di tim sepak bola. Foto: MARCUS BRANDT / AFP
Dalam proses pengecekan kondisi atlet ini, Akbar juga berpatokan kepada nomor dari sang atlet. Penanganan yang ia berikan kepada atlet yang tampil di nomor ganda dan tunggal akan berbeda. Menurutnya, pemain tunggal harus punya tubuh fleksibel.
ADVERTISEMENT
"Pemain double dan single beda bentuk tubuh. Kalo single mutlak membutuhkan tubuh yang fleksibel. Kalau ganda lebih kaku, karena single 'kan harus menguasai lapangan sendirian," ungkap Akbar.
Bekerja sebagai fisioterapis, tugas utama dari Fajar adalah mengobati cedera yang dialami oleh atlet, termasuk atlet PB Djarum. Lazimnya, Akbar menyebut atlet bulu tangkis kerap memiliki masalah di engkel, lutut, pergelangan kaki, serta pinggang.
Penyebab dari masalah ini pun bermacam-macam, entah karena mereka latihan berlebih atau adanya posisi kaki yang tidak pas saat melakukan tumpuan. Cedera ACL (anterior cruciate ligament), juga acap dialami atlet bulu tangkis.
"Kita ada atlet yang menderita cedera selama satu tahun, sekarang masih proses. Cederanya dari Maret 2019 lalu. Dia terkena robek di ACL dan meniskus," ungkap Akbar.
Fisioterapis PB Djarum, Akbar Prahmana. Foto: Sandy Firdaus/kumparan
Jenis-jenis dari cedera ini akan memengaruhi kinerja dari fisioterapis dalam memberikan penanganan. Namun, umumnya ada beberapa hal dasar yang kerap dilakukan oleh Akbar.
ADVERTISEMENT
Ketika menangani atlet PB Djarum yang cedera, maka ia berpatokan pada "do RICE (Rest, Icing, Compression, and Elevation) and no HARM (Hot, Alcohol, Running and Massage)".
Ia juga menyebut ketika seorang atlet cedera, bagian yang terkena cedera tidak boleh menggunakan kompres panas (Hot) dan tidak boleh dipijat (Massage), karena bisa jadi malah membuat cedera atlet bertambah parah.
"Ini protap (prosedur tetap) untuk penanganan awal ketika cedera," ujar Akbar.
Suasana hari kedua Final Audisi Djarum 2019. Foto: Dok. PB Djarum
Menilik apa yang dilakukan Fajar ini, tampak bahwa ini adalah sesuatu yang penting. Cedera adalah hal yang tak bisa terhindarkan dari seorang atlet. Kemungkinan bagi seorang atlet untuk mengalami cedera itu ada.
Oleh karena itu, peran fisioterapis sebenarnya dibutuhkan dalam memberikan pemahaman bagi atlet untuk menangani cedera yang mereka alami. Sayangnya, di mata Akbar, beberapa olahraga belum memahami arti penting dari kehadiran fisioterapis.
ADVERTISEMENT
"Selama ini kadang kita dianggap tidak terlalu penting (peran para fisioterapis)," ungkap Akbar.