Mengenal Zainudin Amali, Menpora Kabinet Indonesia Maju

23 Oktober 2019 10:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Zainudin Amali melambaikan tangan saat tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto:  ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Zainudin Amali melambaikan tangan saat tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo akhirnya mengumumkan menteri-menteri yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Maju. Nama-nama ini diumumkan Jokowi pada Rabu (23/10/2019) pagi WIB, di Istana Merdeka, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang mengemban tugas menjadi pembantu Jokowi dan Ma'ruf Amin selama lima tahun pemerintahan ke depan adalah Zainudin Amali yang mengisi kursi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Kepastian Zainudin menjadi Menpora sekaligus menepis kabar perubahan nomenklatur kementerian di periode kedua kepemimpinan Jokowi. Sempat diisukan bahwa Kemenpora akan ditiadakan dan berubah nama menjadi Badan Olahraga Nasional (Baornas).
"Zainudin Amali, Menpora," kata Jokowi saat mengumumkan nama-nama menteri barunya.
Zainudin Amali usai bertemu Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019). Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Tugas dan jabatan sebagai Menpora sesuai dengan clue yang diberikan oleh Zainudin saat memenuhi undangan Jokowi ke Istana Merdeka, Selasa (22/10). Ia menyebut, berdiskusi soal sumber daya manusia dan peningkatan prestasi bidang keolahragaan.
Penunjukan Zainudin terbilang menarik, karena menilik rekam jejaknya, pria berusia 57 tahun tersebut belum pernah terlihat bersentuhan dengan bidang keolahragaan. Ketua DPP Partai Golkar ini lebih dikenal sebagai politikus dan pengusaha.
ADVERTISEMENT
Kendati begitu, selepas bertemu Jokowi kemarin, Zainudin menegaskan dirinya siap mengemban tugas yang dibebankan kepadanya. Selain bidang olahraga, ia menilai pengembangan SDM yang berbasis pada kreativitas anak muda.
"Jadi kita ini bangsa yang besar, tetapi jumlah yang besar ini belum bisa kita manfaatkan semaksimal mungkin untuk pengembangan SDM kita, terutama kreativitas anak muda kita dan untuk bidang olahraga yang masih harus kita dorong untuk bisa berprestasi, baik di internasional atau regional," ujarnya.
Karier politik Zainudin dimulai ketika terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2004-2009. Zainudin lantas kembali mengisi kursi wakil rakyat pada tiga periode berikutnya (2009-2014, 2014-2019, dan 2019-2024).
Pada periode 2014-2019 lalu, ia menduduki Komisi II yang mengurusi Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, serta Pertahanan dan Reforma Agraria.
ADVERTISEMENT
Di bidang usaha, Zainudin tercatat pernah memimpin sejumlah perusahaan, di antaranya PT Pura Mas, PT Wirabuana Dwijaya Persada, PT Gitrana Sendiko, PT Surya Terang Agung, PT Makmur Triagung, dan PT Supra Dinakarya.
Selain rekam jejak yang menunjukkan dirinya belum pernah bersentuhan dengan bidang olahraga, Zainudin menjadi sorotan karena sempat diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam dua kasus yang berbeda. Dua kasus itu, yakni suap penanganan perkara di MK dan suap di Kementerian ESDM.
Pada kasus pertama, Zainudin diperiksa penyidik KPK pada 20 Januari 2014. Ia diperiksa sebagai saksi untuk mantan Ketua MK, Akil Mochtar, yang jadi tersangka dalam kasus tersebut.
Sementara di kasus yang disebutkan terakhir adalah suap yang melibatkan mantan Menteri ESDM, Jero Wacik, dan eks Sekjen ESDM, Waryono Karno. Selain diperiksa KPK, rumah dan ruang kerjanya pun sempat digeledah KPK.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Zainudin menyebut bahwa Jokowi tidak membahas mengenai kasus tersebut ketika bertemu dengannya. Ia pun enggan berkomentar menyoal pemeriksaan di KPK sebelumnya.
Zainudin sendiri bakal menjadi penerus Imam Nahrawi sebagai Menpora di periode sebelumnya. Imam tak menuntaskan masa tugasnya selama lima tahun karena mengundurkan diri usai tersangkut kasus suap hibah KONI, yang mana KPK telah menetapkannya sebagai tersangka.
Tempat Imam sempat diisi oleh Hanif Dhakiri sebagai Plt Menpora. Dengan terpilihnya Zainudin, maka segala tugas dan pekerjaan rumah sudah menanti di depan. Terdekat dan paling krusial adalah persiapan Indonesia menghadapi SEA Games 2019.
Persiapan kontingen 'Merah Putih' baru-baru ini mengalami kendala lantaran anggaran Rp 47 miliar yang sudah disediakan Kemenpora dinilai Komite Olimpiade Indonesia (KOI) kurang. Perhitungan KOI dana yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 64 miliar untuk memberangkatkan 1.200 orang ke Filipina.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Zainudin sudah ditunggu persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua. Multiajang ini masih terkendala dana, jumlah cabor, dan pembangunan venue pertandingan.