Menilik Kans Wakil Andalan PBSI di Denmark Terbuka 2018

15 Oktober 2018 19:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anthony Sinisuka Ginting juara China Terbuka 2018 usai kalahkan Kento Momota (Jepang). (Foto: Dok. PBSI)
zoom-in-whitePerbesar
Anthony Sinisuka Ginting juara China Terbuka 2018 usai kalahkan Kento Momota (Jepang). (Foto: Dok. PBSI)
ADVERTISEMENT
Anggia Shitta Awanda/Della Destiara Haris dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mundur dari Denmark Terbuka 2018 BWF World Tour Super 750 dengan alasan berbeda.
ADVERTISEMENT
Satu yang pasti, absennya kedua ganda tersebut meninggalkan 13 nama tersisa dalam daftar andalan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang berlaga di Odense Sports Park, mulai Selasa (16/10/2018).
Menilik satu per satu wakil tiap sektor andalan yang bertanding, turnamen Super 750 kali ini terbilang lengkap diikuti pemain-pemain top Tanah Air. Namun, PBSI melalui Kepala Bidang Pembinaan Prestasi, Susy Susanti, mengatakan hanya menargetkan satu gelar.
Dari mana peluang terbesar itu ada? Dimulai dari sektor tunggal putra, dua wakilnya, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting, membuka peluang dengan datang ke Odense berbekal emas.
Jojo --sapaan akrab Jonatan-- baru saja menjuarai nomor perorangan Asian Games 2018. Di babak pertama Denmark Terbuka, Selasa (16/10), Jojo bakal melawan Wong Wing Ki Vincent (Hong Kong), yang dikalahkannya di perempat final Asian Games Agustus lalu.
ADVERTISEMENT
Melihat hasil undian, Jojo yang kini berada di peringkat 13 dunia langsung berpeluang bertemu tunggal dua dunia, Shi Yuqi (China), di babak kedua.
Sementara, Anthony sudah lebih dulu mendapat rintangan berat di babak 32 besar. Juara China Terbuka 2018 Super 1000 itu bertemu Kento Momota, sekaligus menyanjikan ulangan final China Terbuka.
Ketangguhan Jojo dan Anthony pun bakal diuji dengan ketatnya persaingan di sektor tunggal putra. Banyak nama-nama andal yang ikut antara lain tuan rumah, mulai dari Viktor Axelsen, Chou Tien Chen (Taiwan), Kidambi Srikath (India), hingga Lin Dan, hingga Chen Long (China).
Atlet bulutangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie saat berlatih di PBSI, Jakarta, Jumat (31/8/2018). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet bulutangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie saat berlatih di PBSI, Jakarta, Jumat (31/8/2018). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Barulah peluang sesungguhnya ada di sektor ganda putra lewat penampilan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo sebagai ujung tombak Indonesia. Di babak pertama, Rabu (17/10), Marcus/Kevin melawan He Jiting/Tan Qiang (China), yang teranyar dikalahkan di Jepang Terbuka.
ADVERTISEMENT
Musim lalu di Denmark Terbuka, 'Minions'--sebutan Marcus/Kevin-- menutup kompetisi hanya dengan raihan runner-up. Mereka kalah dari Liu Cheng/Zhang Nan (China), yang di tahun ini ikut berjuang pertahankan gelar.
Selain Liu/Zhang, drawing Marcus/Kevin bisa mempertemukan mereka dengan musuh bebuyutan sekaligus tuan rumah, Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding, di perempat final.
Sepanjang musim 2018, 'Minions' mengalahkan banyak ganda Top 10, sebut saja Li Junhui/Liu Yuchen (China) dan Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark). Namun, 'Minions' juga pernah tersandung kala bertemu Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang) di perempat final Kejuaraan Dunia.
Penampilan teranyar Marcus/Kevin di China Terbuka juga berbuah cerita kekalahan di semifinal dari tuan rumah, Han Chengkai/Zhou Haodong. Meski begitu, dengan fokus berlatih kurang lebih dua minggu dan titel Jepang Terbuka di awal September, 'Minions' diharapkan bisa menjaga kelasnya sebagai ganda terbaik dunia.
ADVERTISEMENT
com-Prestasi Kevin dan Marcus  (Foto: Anggi Bawono/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
com-Prestasi Kevin dan Marcus (Foto: Anggi Bawono/kumparan)
Di sektor ganda putri, harapan besar ada pada Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Musim ini, ganda peringkat empat dunia itu selalu kalah tiap bertemu wakil Jepang. Di Denmark, skuat ganda putri Negeri Sakura juga masih menjadi pekerjaan rumah Greysia/Apriyani yang wajib diatasi.
Ada ganda nomor wahid, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, dan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi. Itu belum ditambah dengan andalan China, Chen Qingchen/Jia Yifan, yang tak bisa dipandang remeh.
Well, Greysia/Apriyani yang sudah mengantongi gelar dari India Terbuka dan Thailand Terbuka pun masih berhak diperhitungkan untuk membobol dominasi Jepang.
Menjadi sektor terakhir yang berpeluang juara, ada pasangan kawakan, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, yang siap berjuang di pengujung tahun mereka berduet. Di babak pertama, juara Indonesia Open 2018 itu bakal menantang Ben Lane/Jessica Pugh (Inggris).
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, drawing Owi/Butet --begitu Tontowi/Liliyana disapa-- bisa mempertemukan mereka di perempat final dengan sesama pemain kawakan, Mathias Christiansen/Christinna Pedersen, yang didukung publik sendiri di Denmark Terbuka 2018.
Meneruskan kans ke semifinal, Owi/Butet sangat mungkin bertemu ganda campuran nomor satu dunia, Zheng Siwei/Huang Yaqiong (China). Seandainya lolos ke final, musuh terbesar Owi/Butet besar kansnya juga datang dari Negeri Tirai Bambu, yakni Wang Yilyu/Huang Dongping (China). Sayangnya, rival yang menyandang peringkat dua dunia itulah yang mengalahkan Owi/Butet di final Kejuaraan Bulu Tangkis Asia pada April 2018.