Menpora Instruksikan Setop Pelatnas, Soal Prestasi Diurus Nanti

9 April 2020 19:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atlet Bulu Tangkis Berlatih di Pelatnas Cipayung, Jakarta. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Atlet Bulu Tangkis Berlatih di Pelatnas Cipayung, Jakarta. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menerapkan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) terhitung 10 April hingga 14 hari ke depan demi menekan penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, kebijakan tersebut masih dipandang bisa ‘digoyang’, khususnya oleh dunia olahraga Tanah Air. Yang paling menyita perhatian ialah masih berjalannya latihan bulu tangkis di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur.
Hal itu tak lepas dari cukup banyaknya pebulu tangkis yang bertahan di Cipayung dan tak memilih pulang ke rumah masing-masing. Mereka bahkan masih menjalani program latihan.
Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) bingung dengan kondisi tersebut. Makanya, PP PBSI meminta dispensasi dari kebijakan PSBB kepada Kemenpora.
Namun, permohonan itu ditolak tegas oleh Menpora Zainudin Amali. Saat dihubungi pada Kamis (9/4/2020) melalui pesan singkat, ia meminta semua yang berkaitan dengan pemusatan latihan nasional (pelatnas) berhenti.
“Kita harus mematuhi aturan yang sudah ditetapkan pemerintah. Kalau dinyatakan tidak bisa, jangan memaksakan diri. Yang paling penting sekarang ini ialah kesehatan dan keselamatan atlet, pelatih, serta ofisial lainnya,” tutur Zainudin.
Menpora Zainudin Amali di acara Konsolidasi perencanaan pencapaian dan misi Presiden serta sasaran dan target indikator bidang PMK dalam RPJM 2020-2024. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Menpora tak menghiraukan dampak penghentian pelatnas yang bisa menurunkan performa atlet. Zainudin menegaskan urusan prestasi bisa dipikirkan begitu pandemi virus corona mereda.
ADVERTISEMENT
“Pelatnas itu ‘kan tujuannya untuk prestasi atlet. Kalau sampai atlet atau pelatihnya sakit, bahkan penyakitnya membahayakan, itu akan membahayakan jiwa mereka. Berarti sia-sia atlet dan pelatih melakukan pelatnas.”
“Kalau tidak selamat (jiwanya), prestasi sudah pasti tidak mungkin diraih. Kalau itu terjadi, berarti kia semua yang rugi. Soal prestasi diurus kemudian saja,” kata Zainudin.
Well, pernyataan Menpora masuk akal. Jadi, lebih penting saat ini mengutamakan kesehatan dan keselamatan atlet serta pelatih.
---
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!