Menpora Wanti-wanti Venue PON Jangan Sampai Terbengkalai

19 November 2020 14:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menpora Zainudin Amali saat menetapkan Aceh dan Sumut sebagai Tuan Rumah PON 2024. Foto: Kemenpora RI
zoom-in-whitePerbesar
Menpora Zainudin Amali saat menetapkan Aceh dan Sumut sebagai Tuan Rumah PON 2024. Foto: Kemenpora RI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali meminta agar venue PON tak terbengkalai begitu saja setelah gelaran tersebut selesai.
ADVERTISEMENT
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara baru saja resmi ditetapkan sebagai tuan rumah PON ke-21 2024. Masing-masing provinsi menyatakan telah mempersiapkan lahan untuk fasilitas olahraga PON tersebut.
Kadispora Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Dedy Yuswandi, menyebut sudah ada 110 hektar lahan yang disiapkan untuk gelaran tersebut. Ia menambahkan bahwa Aceh akan menambah 60 hektar untuk pembangunan stadion utama.
Kemenpora tetapkan Aceh dan Sumut sebagai Tuan Rumah PON 2024. Foto: Kemenpora RI
Sementara itu, Sekertaris Daerah Provinsi Sumatra Utara, R Sabrina, mengungkap kalau Sumut telah memiliki 300 hektar serta sejumlah rancangan untuk menyambut PON ke-21 2024.
"Bahwa 300 hektar lahan kawasan olahraga Sumatra Utara telah kita selesaikan. Dan masterplan daripada kawasan ini sudah kami buat dan diskusikan untuk acara bagaimana DED (design engineering detail) dari setiap venue itu sudah mulai kami kerjakan," beber dia dalam acara penyerahan SK Penetapan tuan rumah PON 2024, Kamis (19/11).
ADVERTISEMENT
Sabrina menambahkan bahwa Sumut tak cuma menyiapkan fasilitas olahraga saja. Di lokasi yang sama juga akan ada daerah komersial.
"Kita juga belajar dari pengalaman provinsi-provinsi lain, kiranya bagaimana setelah event nanti bahwa venue ini bisa tetap dimanfaatkan dan menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat dan provinsi," lanjutnya.
Kemenpora tetapkan Aceh dan Sumut sebagai Tuan Rumah PON 2024. Foto: Kemenpora RI
Menpora Zainuddin menyambut hangat rencana itu. Menurut dia, keberlanjutan venue setelah acara selesai harus diperhatikan.
"Euforia kita saat membangun itu sangat besar, tetapi yang menjadi masalahnya itu setelahnya," tutur Zainuddin.
"Itu yang harus dipikir Pemprov dan KONI masing-masing daerah. Tadi saya mendengarkan info dari Sekda bahwa di Sumut bukan hanya fasilitas olahraga tapi ada komersial. InsyaAllah hidup itu," imbuhnya.
Menpora Zainudin Amali. Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Menpora menekankan bahwa venue tidak mungkin terus mengandalkan APBD untuk pemeliharaan. Dari situ, ia memberi pesan agar Pemprov punya rencana yang berlanjut atas venue yang nantinya dibangun dan menyarankan agar mereka melakukan konsultasi dengan KONI atau komite olimpiade.
ADVERTISEMENT
"Fasilitas olahraga yang dibangun harus bisa menghidupi diri sendiri dan bisa digunakan kepentingan kemanusiaan," pungkas Zainuddin.
Venue yang terbengkalai setelah acara selesai bukan hal baru di Indonesia. Tengok saja situasi Stadion Utama Riau yang dibangun untuk PON 2012 dan GBLA (Gelora Bandung Lautan Api) usai PON 2016 selesai.
****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.