Michael Jordan Soroti Kematian George Floyd dan Kutuk Rasialisme di AS

1 Juni 2020 17:29 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kobe Bryant melawan Michael Jordan di NBA All-Star Game 1998. Foto: HENNY RAY ABRAMS / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Kobe Bryant melawan Michael Jordan di NBA All-Star Game 1998. Foto: HENNY RAY ABRAMS / AFP
ADVERTISEMENT
Ramai-ramai memprotes kematian George Floyd. Setelah Jadon Sancho menyuarakan protes atas apa yang menimpa Floyd usai bikin hattrick ke gawang Paderborn di kancah Bundesliga, ada Michael Jordan yang melakukan hal serupa.
ADVERTISEMENT
Jordan menyuarakan protes dan penghormatannya kepada Floyd melalui pernyatan yang disampaikan oleh Charlotte Hornets, tim NBA miliknya. Dalam pernyataan itu, Jordan juga mengutuk rasialisme yang mendarah daging di Amerika Serikat (AS).
"Saya benar-benar merasa sedih, sakit, dan marah atas apa yang terjadi. Saya mendukung mereka yang melawan rasialisme dan kekerasan pada masyarakat minoritas di Amerika Serikat," tulis Jordan.
Pernyataan Jordan keluar ketika gelombang protes di AS semakin meluas. Bahkan, ada 1.300 orang ditangkap dan 40 kota menerapkan jam malam di sana.
Dalam pernyataan yang sama, Jordan meminta agar seluruh warga AS harus bekerja sama mengatasi masalah rasialisme ini. Ia juga berharap semua orang menunjukkan empati dan kasih sayang, serta tak diam saja ketika melihat kejadian brutal di jalanan.
ADVERTISEMENT
"Kita harus terus melakukan protes secara damai melawan ketidakadilan ini. Suara kita harus memberi tekanan kepada para pemimpin untuk mengubah hukum yang ada, atau kita harus melakukan voting untuk menciptakan sebuah perubahan secara sistematis," papar Jordan.
"Setiap orang harus menjadi bagian dari solusi ini. Kita harus bekerja bersama-sama untuk memastikan keadilan bisa hadir untuk semua," lanjutnya.
Michael Jordan dalam pertandingan final Wilayah Timur NBA 1998 menghadapi Indiana Pacers. Foto: Getty Images/Vincent Laforet
Jordan menutup pernyataannya dengan memberi simpati bagi keluarga Floyd.
"Hati saya bersama keluarga Floyd dan mereka yang nyawanya hilang akibat aksi brutal rasialisme di dunia."
Floyd adalah seorang African-American yang tewas di tangan polisi Minneapolis bernama Derek Chauvin, Senin (25/5/2020). Lehernya ditekan dengan lutut oleh Chauvin sehingga kesulitan bernapas. Pada akhirnya, Floyd meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Chauvin sendiri terancam hukuman 25 tahun penjara. Dia mendapat dakwaan pembunuhan tingkat tiga oleh pengadilan Minneapolis di negara bagian Minnesota pada Jumat (29/5/2020).
****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.