MotoGP Belanda: Saatnya Yamaha Berjaya

30 Juni 2019 5:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebalap Petronas Yamaha, Fabio Quartararo, merayakan kesuksesan menaiki podium di GP Catalunya. Foto: Pau Barrena/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pebalap Petronas Yamaha, Fabio Quartararo, merayakan kesuksesan menaiki podium di GP Catalunya. Foto: Pau Barrena/AFP
ADVERTISEMENT
Sejak 2012, seri MotoGP Belanda menghadirkan siklus menarik. Pabrikan Honda dan Yamaha bergantian meraih kemenangan di Sirkuit Assen.
ADVERTISEMENT
Tim Repsol Honda, melalui Casey Stoner, memulainya tujuh tahun silam. Hasil ini sekaligus mengakhiri puasa kemenangan Honda di MotoGP Belanda yang sempat berlangsung setengah dasawarsa.
Setelah itu, Valentino Rossi (Monster Energy Yamaha) dan Marc Marquez (Repsol Honda) bergiliran menaiki podium pertama dari 2013 sampai 2014.
Siklus berlanjut tiga tahun ke depannya. Jack Miller (Marc VDS) mengusung mesin Honda saat menaiki podium tertinggi pada 2015. Posisi tersebut diambil alih Rossi setahun berselang, lalu kemenangan terakhir direbut Marquez.
Nah, musim 2019 semestinya menjadi giliran pengemudi Yamaha YZR-M1 untuk keluar sebagai pemenang GP Belanda. Sinyalnya cukup kuat melihat apa yang terjadi dari free practice (FP) sampai kualifikasi.
Marquez dalam balapan MotoGP Belanda. Foto: REUTERS/Yves Herman
Pebalap Petronas Yamaha, Fabio Quartararo, berpeluang cukup besar setelah merebut pole position untuk sesi balapan di Sirkuit Assen, Minggu (30/6). Dia juga menjadi pebalap tercepat pada latihan FP1 dan FP3. Adapun, FP2 memunculkan Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha) dengan catatan terbaik.
ADVERTISEMENT
Torehan apik Yamaha lantas mengundang apresiasi dari Marc Marquez, sang juara bertahan yang masih bertahan bersama Repsol Honda. Menurut pebalap Spanyol ini, para koleganya dengan motor Yamaha YZR-M1 pantas diunggulkan untuk sesi balapan.
"Jika Yamaha bisa bangkit dan meraih kemenangan lagi, balapan di sirkuit inilah yang menjadi peluang terbaik. Motor mereka menunjukkan penampilan sangat bagus di sini," ujar Marquez seperti dilansir oleh Crash.
"Terlebih lagi, Yamaha sudah lama tak memenangi balapan. Mereka memahami itu sehingga berusaha keras di sini," katanya.
Sebagaimana kata Marquez, Yamaha memang menuai hasil buruk dalam tujuh seri pertama MotoGP 2019. Tak satu pun kemenangan disegel pabrikan Jepang tersebut.
Marc Marquez merayakan kemenangan di GP Spanyol 2019. Foto: Dok. Box Repsol
Sebaliknya, Honda berjaya lewat empat kemenangan Marquez di GP Argentina, Spanyol, Prancis, serta Catalunya. Ducati juga sudah memenangi balapan sebanyak dua kali, sedangkan kemenangan tersisa buat Suzuki.
ADVERTISEMENT
Vinales pun memiliki firasat serupa Marquez. Pemilik motor bernomor 12 ini bakal mengawali balapan dari posisi kedua atau masih satu grid baris dengan Quartararo.
"Asen adalah lintasan favorit saya. Penampilan saya cukup bagus di sini, sehingga saya coba tampil sebaik mungkin. Pada kualifikasi, saya merasa bisa dapat barisan depan. Puas rasanya dengan posisi kedua," kata Vinales.
"Sekarang, kami tinggal bekerja keras agar bisa tampil kompetitif di balapan, seperti halnya pada latihan bebas dan kualifikasi," ujarnya.
Penampilan Valentino Rossi (Movistar Yamaha) di kualifikasi GP Italia 2018. Foto: FILIPPO MONTEFORTE/AFP
Kalau Vinales memiliki keyakinan cukup tinggi, tak demikian dengan Rossi, si pengemudi Yamaha paling tersohor itu. The Doctor sendiri tak berani sesumbar mengacu kiprahnya menjelang balapan.
Performa Rossi memang jauh dari kata memuaskan. Dia cuma menempati posisi ke-12 di FP1, kesembilan di FP2, lalu ke-14 di FP3.
ADVERTISEMENT
Akibat catatan buruk di latihan, Rossi mesti mengarungi kualifikasi pertama. Di sesi ini, dia gagal menembus dua besar atau mengunci tiket ke kualifikasi kedua. Alhasil, Rossi bakal start dari posisi ke-12.
"Entahlah mengapa Vinales dan Quartararo bisa melaju sangat kencang. Di sisi lain, saya dan Franco Morbidelli mengalami kesulitan. Saya tak nyaman dengan motor ini dan merasa kurang cepat di lintasan," ucap Rossi.