Nurul Akmal Enggan Perpanjang Persoalan Body Shaming
ADVERTISEMENT
Nama Nurul Akmal seketika mencuri perhatian usai tampil apik dalam cabang olahraga angkat besi nomor +87 kg putri Olimpiade 2020. Meski belum berhasil meraih medali, Nurul mampu menempati posisi kelima di bawah lifter-lifter terbaik dunia.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, tak semua orang yang bisa menghargai jerih payah Nurul. Ketika pebulu tangkis Kevin Cordon disambut bak pahlawan di Guatemala, Nurul malah menjadi korban body shaming begitu tiba di Indonesia.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengutuk keras adanya perlakuan body shaming terhadap Nurul. Sesmenpora Gatot S Dewa Broto bahkan menilai perilaku tercela itu sebagai sikap dari merendahkan olahragawan.
Lantas, bagaimana sikap Nurul terhadap masalah ini?
Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia di Olimpiade 2020, Rosan Roeslani, menyatakan Nurul enggan memperpanjang persoalan body shaming tersebut. Atas dasar itu pula, lanjut Rosan, pihaknya akan menutup masalah ini.
"Kami tidak ingin memperpanjang hal ini dan berharap tidak terjadi lagi di kemudian hari," kata Rosan kepada kumparan, Jumat (6/8).
ADVERTISEMENT
"Ini juga sesuai dengan keinginan Nurul yang meminta untuk tidak diperpanjang," ucap pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) itu.
Kejadian tak menyenangkan terhadap Nurul Akmal terjadi di acara penyambutan atlet yang digelar di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (5/8) dini hari WIB.
Dalam cuplikan video yang beredar, Nurul diminta berfoto setelah mengambil bunga. Tiba-tiba, terdengar teriakan ‘Yang paling kurus’. Sontak para ofisial yang berbaris di belakang Nurul langsung menoleh ke arah suara tersebut.