Olimpiade Ditunda Hingga Tahun Depan, Pebulu Tangkis Indonesia Dapat Untung

3 April 2020 14:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jonatan Christie di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2020.  Foto: Dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Jonatan Christie di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2020. Foto: Dok. PBSI
ADVERTISEMENT
Sebanyak 13 pebulu tangkis Indonesia kemungkinan besar lolos ke Olimpiade 2020 Tokyo. Informasi itu langsung disampaikan Achmad Budiharto, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) dalam konferensi video pada Jumat (3/4/2020).
ADVERTISEMENT
PP PBSI berpatokan kepada Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang sudah membekukan peringkat dunia. Kualifikasi mengalami penundaan. Tak cuma itu, BWF juga menunda beberapa turnamen, termasuk Piala Thomas dan Uber.
Penundaan tersebut tak lepas dari keputusan IOC (Komite Olimpiade Internasional) dan Perdana Menteri Jepang yang sepakat menggeser penyelenggaraan Olimpiade 2020—buntut pandemi virus corona—menjadi 23 Juli sampai 8 Agustus 2021.
“Kualifikasi dihentikan. Dengan demikian, ada 13 atlet kami yang akan dikirim untuk lima nomor. Semuanya sudah maksimal kecuali tunggal putri dan ganda putri,” kata Budi.
Nama pebulu tangkis yang lolos ialah Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra), Praveen Jordan/Melati Daeva, Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja (ganda campuran), Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ganda putri), dan Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri).
Pebulutangkis ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon pada babak final Badminton Asia Team Championships (BATC) 2020. Foto: ANTARA FOTO/HUMAS PBSI
Meski punya peluang kelolosan besar, PP PBSI tak ingin tinggal diam. Bergesernya jadwal Olimpiade 2020 membawa keuntungan tersendiri.
ADVERTISEMENT
PP PBSI akan meningkatkan performa 13 atlet Olimpiade itu dalam pemusatan latihan nasional (pelatnas). Rencananya, jika tidak aral melintang, pelatnas akan dimulai pada 2 Juni.
“Ada beberapa nomor andalan yang ikut di All England masih menunjukkan kelemahan. Jadi, kami memanfaatkan penundaan Olimpiade ini untuk memperbaiki penampilan mereka,” kata Budi.
Saat ini pelatnas masih diliburkan. Namun, para pebulu tangkis masih diwajibkan menjaga kondisi fisik di kediaman masing-masing.
“Keselamatan atlet yang utama. Begitu kembali dari Eropa, terutama All England, mereka menjalani tes kesehatan dan hasilnya negatif COVID-19. Karantina di pelatnas juga dihentikan. Jadi, sekarang atlet kembali ke rumah masing-masing.”
“Informasi dari BWF bahwa Piala Thomas dan Uber bergeser dari April ke Juli, kalau kondisi pandemi virus corona mereda. Artinya, cukup persiapan sekitar satu bulan jika pelatnas digelar 2 Juni,” tutur Budi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, penundaan Olimpiade 2020 juga berdampak terhadap anggaran. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) meminta PP PBSI merevisi anggaran Olimpiade.
“Terkait peninjauan bujet, Kemenpora memberi tenggat sampai 15 April. Jujur, kami agak kesulitan karena baru akan mendapatkan kepastian jadwal turnamen dari BWF pada akhir Mei. Setelah itu baru kami bisa menyesuaikan turnamen apa saja yang akan kami ikuti,” kata Budi.
---
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!