Olimpiade Tokyo Ditunda, PBSI Akan Siapkan Program Penyesuaian bagi Atlet

26 Maret 2020 12:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendera Olimpiade di kantor pusat IOC, Swiss.  Foto: REUTERS/Denis Balibouse
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Olimpiade di kantor pusat IOC, Swiss. Foto: REUTERS/Denis Balibouse
ADVERTISEMENT
PBSI angkat suara soal keputusan Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Perdana Menteri Jepang yang menunda gelaran Olimpiade Tokyo ke 2021. PBSI tak menampik akan ada banyak hal yang harus disesuaikan terkait penundaan ini.
ADVERTISEMENT
Pada Selasa (24/3/2020) IOC dan pemerintah Jepang sepakat menunda multi ajang terakbar di dunia ini karena wabah virus corona. Belum diketahui jadwal baru untuk Olimpiade Tokyo yang disebut tak akan berubah nama meski diundur ke 2021.
Sekjen PBSI, Achmad Budiharto, menyebut federasi tepok bulu Indonesia mendukung keputusan dari dua otoritas tersebut. PBSI sepakat bahwa keselamatan atlet di ajang itu merupakan hal yang paling penting.
Kevin Sanjaya dan Marcus Fernaldi Gideon di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2020. Foto: Dok. PBSI.
Di lain sisi, PBSI tak menampik program penyesuaian kudu disiapkan federasi terutama bagi atlet usai Olimpiade resmi ditunda. Paling penting adalah program latihan karena persiapan matang sudah dilakukan untuk 2020.
"Kami akan ikuti apa yang menjadi keputusan IOC dan BWF karena saat ini yang penting adalah keselamatan dan kesehatan peserta olimpiade. Wabah COVID-19 membuat kami semua tidak punya pilihan lagi, harus ikuti prosedur yang sudah ditentukan," ujar Budiharto.
ADVERTISEMENT
"Keputusan ini dibuat tentunya dengan mempertimbangkan banyak hal dan tidak dimungkiri harus ada banyak penyesuaian juga dari pemain. Harus ada adjustment dengan kondisi perubahan jadwal turnamen, program latihan, dan sebagainya," tuturnya.
Ketua Panitia Pelaksana Indonesia Open 2019, Achmad Budiharto, ditemui di konferensi pers Blibli Indonesia Open 2019 di Jakarta, Rabu (26/6). Foto: Karina N. Shabrina/kumparan
Budiharto sendiri belum bisa berkomentar terkait sistem perhitungan poin ke Olimpiade. Sejauh ini BWF belum mengeluarkan pernyataan terkait mekanisme kualifikasi yang sebelumnya dijadwalkan berakhir pada April 2020.
Sejauh ini ada dua wakil PBSI yang sudah memastikan diri lolos ke Olimpiade Tokyo, yaitu Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
"Kami harus melihat dulu perkembangannya, termasuk jika ada perubahan ketentuan dari BWF terkait kualifikasi Olimpiade dan pembekuan rangking. Secara prinsip, PBSI akan mengirim pemain yang berpeluang besar mendapat medali," ujar Budiharto.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak tahu keputusan BWF seperti apa nantinya, apakah akan ada hitungan baru lagi. Kami akan sesuaikan, sekarang kami belum bisa berkata bisa ada perubahan atau tidak," pungkasnya.