PBSI soal Audisi PB Djarum Disetop: Mengganggu Regenerasi Atlet

9 September 2019 17:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Susy Susanti, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI sekaligus Manajer Tim Indonesia di Piala Sudirman 2019, menyaksikan laga semifinal antara Indonesia dan Jepang. Foto: Dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Susy Susanti, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI sekaligus Manajer Tim Indonesia di Piala Sudirman 2019, menyaksikan laga semifinal antara Indonesia dan Jepang. Foto: Dok. PBSI
ADVERTISEMENT
Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) angkat bicara soal audisi umum PB Djarum yang disetop. Federasi tepok bulu Tanah Air menilai kondisi ini bakal mengganggu regenerasi atlet di masa mendatang.
ADVERTISEMENT
PB Djarum telah mengambil keputusan untuk tak menyelenggarakan audisi pada 2020. Keputusan diambil sebagai buntut polemik dengan Komisi Perlindungan Anak (KPAI) yang menuding PB Djarum mengeksploitasi anak-anak peserta audisi.
Faktor afiliasi PB Djarum dengan produsen rokok menjadi salah satu pertimbangan KPAI memberi teguran. Lantaran tak ada titik temu, PB Djarum mengambil langkah 'beristirahat' menjaring atlet usia dini yang sudah ada sejak 2006 itu.
Susy Susanti selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI mengaku prihatin dengan situasi tersebut. Ia khawatir suplai atlet potensial ke PBSI akan berkurang.
"Kami prihatin karena pencarian bibit ini nyambung juga ke PBSI. Karena sekarang mencari bibit unggul enggak mungkin PBSI mengadakan sendiri. PBSI 'kan menerima jadi output-nya, potensi yang sudah diseleksi," kata Susy.
ADVERTISEMENT
"Jadi istilahnya sudah setengah matang. Prihatin kenapa salah satu penyuplai bibit-bibit ini dipermasalahkan. Saat kita sedang berjuang mempopulerkan bulu tangkis, sebagian pihak ingin menyetop," tuturnya menambahkan.
Duet Kevin Sanjaya Sukamuljo/Mohammad Ahsan di Djarum Superliga Badminton 2019 Foto: Dok. PBSI
Fakta memang berbicara demikian. PB Djarum dan klub-klub lain macam PB Tangkas, hingga Jaya Raya, misalnya, adalah beberapa tempat yang membina atlet yang kemudian ditarik oleh PBSI untuk mengikuti pelatnas.
Beberapa atlet PB Djarum terbukti moncer di PBSI dan mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. Beberapa di antaranya adalah Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan, dan Tontowi Ahmad.
Tak cuma di tingkat senior, beberapa sosok juga muncul sedari tingkat junior. Misalnya, Leo Rolly Carnando yang baru saja meraih dua medali emas (ganda putra dan campuran) di Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia 2019.
ADVERTISEMENT
"Karena 'kan pertandingan tidak hanya senior, saya sebagai Kabid Binpres diminta oleh KOI mempersiapkan atlet muda untuk Youth Olympic dua tahun mendatang. Salah satu caranya 'kan mencari bibit muda," jelas Susy.
"Pencarian bibit istilahnya juga sebagai impian atlet generasi muda yang ingin juara seperti Kevin dan Ahsan. Ini bulu tangkis sedang naik, kok, istilah kasarnya, diobok-obok dengan (alasan) yang kurang relevan," pungkas peraih medali emas Olimpiade 1992 itu.