Pemain Kriket Inggris Ludahi Bola, Wasit Buru-buru Beri Disinfektan

20 Juli 2020 18:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertandingan Kriket Inggris vs West Hindies di Emirates Old Trafford, Manchester, Inggris, Senin (20/7). Foto: Michael Steele/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pertandingan Kriket Inggris vs West Hindies di Emirates Old Trafford, Manchester, Inggris, Senin (20/7). Foto: Michael Steele/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Atlet kriket asal Inggris, Dominic Sibley, menjadi pemain kriket internasional pertama yang memberi ludah pada bola saat Inggris melawan Hindia Barat di Old Trafford, Manchester, Inggris, Minggu (19/7).
ADVERTISEMENT
Penggunaan ludah agar membuat bola mengkilap dilarang oleh International Cricket Council (ICC). Maksudnya, tentu saja, adalah menghindari penyebaran COVID-19 melalui air liur.
Meski begitu, dalam insiden tersebut, Sibley langsung memberi tahu wasit atas apa yang dilakukannya sebelum sempat melakukan bowl (lemparan ke pemukul).
Wasit Michael Gough kemudian mengeluarkan tisu disinfektan dan mengelap kedua sisi bola. Gough tidak memberikan peringatan maupun penalti dalam kasus pertama sejak peraturan ICC ini dikeluarkan.
Juni lalu, ICC mengeluarkan peraturan yang melarang penggunaan ludah untuk mengkilapkan satu sisi bola. Meski begitu, aturan yang sama masih memperbolehkan digunakannya keringat buat tim bowler mengkilapkan bola sebelum melempar ke pemukul.
"Pemain tidak diperbolehkan menggunakan air liur untuk membuat bola mengkilap. Jika pemain melakukannya, wasit akan membersihkan bola dengan disinfektan sebelum permainan dilanjutkan," tulis ICC.
ADVERTISEMENT
"Wasit akan memberi keringanan pada periode awal peraturan ini diberlakukan. Namun, jika pelanggaran ini dilakukan berulang, tim akan diberi peringatan. Peringatan ini bisa dikeluarkan dua kali per innings. Jika itu terjadi, akan ada 5-run penalty untuk tim pemukul," lanjut ICC.

Mengapa Pemain Kriket Memberi Liur Pada Bola?

Memberi liur pada bola kemudian menggosok-gosokannya pada baju atau celana pemain kriket sampai mengkilap adalah sebuah strategi yang biasa dilakukan pemain kriket.
Tujuannya adalah membuat satu sisi bola menjadi mengkilap, agar ketika dilempar ke pihak pemukul, gerak bola tersebut bergoyang dan bisa berubah arah (swing) di udara. Gerak bola kemudian akan sulit terprediksi yang pada akhirnya mempersulit aksi pemukul.
COVID-19 mengubah strategi umum kriket tersebut. Meski penggunaan liur dilarang, penggunaan keringat tetap diperbolehkan sebab kemungkinan penularan COVID yang minim di situ.
ADVERTISEMENT
*** Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.