Peran Besar Pelatih RI di Balik Kesuksesan Malaysia ke Semifinal Piala Sudirman

2 Oktober 2021 12:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebulu tangkis Indonesia Hendrawan saat melawan Muhamamad-Roslin Hashim dari Malaysia dalam pertandingan perempat final tunggal putra Asian Games ke-13 pada 15 Desember 1998. Foto: Toshifumi Kitamura/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pebulu tangkis Indonesia Hendrawan saat melawan Muhamamad-Roslin Hashim dari Malaysia dalam pertandingan perempat final tunggal putra Asian Games ke-13 pada 15 Desember 1998. Foto: Toshifumi Kitamura/AFP
ADVERTISEMENT
Tak disangka, Malaysia berhasil mengandaskan Indonesia untuk melaju ke semifinal Piala Sudirman 2021. Dalam laga perempat final yang berlangsung di Vantaa, Finlandia, Jumat (1/10) malam WIB, Malaysia menang 3-2.
ADVERTISEMENT
Bagi Malaysia, ini adalah kemenangan perdana mereka atas Indonesia di sepanjang perhelatan Piala Sudirman. Sebelumnya, Malaysia selalu takluk dari skuad 'Merah Putih' dalam dua kali pertemuan yakni pada 1999 di Denmark dan 2011 di China.
Keberhasilan Malaysia menuju semifinal Piala Sudirman 2021 terasa semakin 'spesial' karena terdapat peran besar dari pelatih-pelatih Indonesia. Di edisi kali ini, terdapat tiga pelatih Indonesia yang menangani Malaysia di tiga sektor.
Di tunggal putra terdapat Hendrawan yang melatih sektor tunggal putra. Legenda bulu tangkis Indonesia ini menjadi sosok yang berjasa dalam memoles bakat tunggal putra Malaysia, Lee Zhii Jia.
Di perempat final Piala Sudirman, Lee Zhii Jia turun di partai ketiga menghadapi Anthony Sinisuka Ginting. Kepercayaan diri Lee Zhii Jia begitu terlihat kala mengandaskan Anthony dengan dua gim langsung 21-11 dan 21-16. Padahal, secara peringkat, Lee Zhii Jia yang kini menempati posisi delapan, terpaut tiga strip di bawah Anthony.
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting pada pertandingan Piala Sudirman di Energia Areena, Vantaa, Finlandia, Minggu (26/9). Foto: Raphael Sachetat/Badmintonphoto/BWF
Nama Lee Zhii Jia sejatinya mulai meroket usai membawa pulang gelar juara tunggal putra All England 2020. Berkat keberhasilan itu pula Hendrawan kini semakin disegani setelah sukses menangani sang legenda Lee Chong Wei selama lima tahun sebelum pensiun pada 2019.
ADVERTISEMENT
Dalam wawancara dengan media Malaysia, The Star, Hendrawan mengaku kerap mendapatkan kritik di media sosial. Nasionalisme perebut medali perak Olimpiade Sydney 2000 ini bahkan dipertanyakan setelah dianggap lebih memilih melatih Malaysia ketimbang Indonesia.
"Ketika pemain Malaysia bermain bagus, saya dibombardir oleh fans Indonesia. Mereka meminta saya untuk pulang (melatih di PBSI) dan juga mempertanyakan nasionalisme saya. Tapi, saya baik-baik saja dengan itu, itu bagian tak terpisahkan dari pekerjaan saya," ujar Hendrawan beberapa waktu lalu.
Selain Hendrawan, terdapat pula sosok Flandy Limpele yang ditugasi melatih ganda putra Malaysia. Berbeda dengan Hendrawan yang telah bergabung dengan Federasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) sejak 2009, Flandy baru merapat pada tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Meski baru setahun, tangan dingin Flandy turut mengangkat performa pasangan Aaron Chia/Soh Woii Yik. Ganda Malaysia itu berhasil mencuri panggung Olimpiade 2020 dengan merebut medali perunggu usai mengandaskan pasangan Indonesia, M. Ahsan/Hendra Setiawan.
Flandy Limpele. Foto: Tim Chong/Reuters
Di perempat final Olimpiade 2020, Chia/Soh bahkan sukses menumbangkan ganda terbaik dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Dan, mereka kembali membuktikan kualitasnya dengan mengandaskan Marcus/Kevin saat bertemu di perempat final Piala Sudirman 2021.
Tampil di laga perdana, Chia/Soh begitu mendominasi permainan hingga menang dua gim langsung dengan skor 12-21 dan 15-21.
Khusus untuk Flandy, prestasi yang ditorehkan kala aktif sebagai pemain cukup mentereng. Salah satu pencapaiannya adalah meraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 kala berpasangan dengan Eng Hian di nomor ganda putra.
ADVERTISEMENT
Tak hanya Hendrawan dan Flandy, dua nama lain juga tercatat sebagai pelatih tim bulu tangkis Malaysia yakni Indra Wijaya dan Paulus Firman. Indra ditugasi sebagai pelatih tunggal putri, sementara Paulus sebagai pelatih ganda campuran.
Indra yang bergabung dengan BAM sejak 2016 merupakan pelatih Kisona Slevaduray. Di perempat final Piala Sudirman 2021, Kisona memang kalah dari Gregoria Mariska, tetapi penampilannya cukup menjanjikan.
Pebulutangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung pada pertandingan Piala Sudirman di Energia Areena, Vantaa, Finlandia, Minggu (26/9). Foto: Raphael Sachetat/Badmintonphoto/BWF
Kisona memberikan perlawanan ketat sebelum akhirnya kalah dengan skor 22-20, 18-21, dan 21-19. Padahal, secara peringkat, Kisona terpaut begitu jauh dengan Gregoria. Ia kini bercokol ranking 53, sementara Gregoria di posisi 21 dunia.
Sementara, Paulus tercatat bergabung dengan BAM pada 2018. Ia turut berjasa dalam memoles ganda campuran Malaysia Hoo Pang Ron/Cheah Yee See.
ADVERTISEMENT
Hoo/Cheah bahkan tampil sebagai penentu kemenangan Malaysia atas Indonesia di Piala Sudirman 2021 dengan mengandaskan Praveen Jordan/Melati Daeva lewat pertarungan tiga gim 19-21, 21-9, dan 16-21.