Praveen/Melati Juara French Open 2019

27 Oktober 2019 21:57 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebulutangkis ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti berusaha mengembalikkan kok ke arah lawan mereka.  Foto: Dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Pebulutangkis ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti berusaha mengembalikkan kok ke arah lawan mereka. Foto: Dok. PBSI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Praveen Jordan/Melati Daeva merespons gelar juara Denmark Open 2019 dengan elegan. Mereka melanjutkan torehan gelar hingga French Open 2019 dengan mengalahkan Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong di partai final.
ADVERTISEMENT
Kemenangan 22-24, 21-16, dan 21-12 di Court 1 Stade Pierre de Coubertin menahbiskan Praveen/Melati sebagai juara sektor ganda campuran pada Minggu (27/10/2019).
Pebulutangkis ganda campuran Indonesia Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti meluapkan kegembiraan usai French Open 2019 di Prancis. Foto: ANTARA FOTO/Nafielah - Humas PP PBSI
Keunggulan lawan 7-3 di awal gim pertama adalah sinyal tanda bahaya bagi Praveen/Melati. Melepaskan diri dari tekanan lawan secepat mungkin menjadi satu-satunya cara.
Untungnya Praveen/Melati bisa bangkit, ditandai dengan raihan empat angka beruntun yang membuat kedudukan imbang 7-7. Dari situ, duel berjalan ketat, mulai dari keunggulan 11-9 Wei/Qiong di interval hingga game point 20-17.
Serupa di awal, Praveen/Melati belum menyerah. Mereka memaksa gim beralih ke deuce dengan menyamakan kedudukan jadi 20-20 dan berlanjut ke setting point 21-21. Pengembalian Melati yang membenturkan shuttlecock ke net membuat kedudukan jadi imbang 22-22.
ADVERTISEMENT
Keterlambatan Praveen mengembalikan pukulan backhand Qiong jadi 23-22. Praveen/Melati kehilangan gim pertama dengan kekalahan 22-24. Pukulan defensif Melati yang tak sempurna lagi-lagi membuat shuttlecock menabrak net.
Unggul 1-3 di gim kedua, Praveen/Melati mesti menerima kenyataan Wei/Qiong bisa membalikkan keadaan. Reli sengit muncul dalam kedudukan 2-3. Melati tadinya dipindai sebagai sosok yang mesti diruntuhkan lebih dulu.
Itulah sebabnya Wei mengincar Melati dengan tubian smash di awal reli. Akan tetapi, Melati sanggup meredam serangan itu dengan pukulan-pukulan melebar. Begitu lawan mulai kerepotan dengan pukulan seperti itu.
Praveen langsung menghajar dengan rentetan smash andalannya. Sayangnya, Praveen/Melati tetap kehilangan poin meski mereka sedang menekan. Pengembalian yang eror lagi-lagi menjadi biang keladi. Kedudukan berubah imbang 3-3.
ADVERTISEMENT
Pebulutangkis ganda campuran Indonesia Praveen Jordan (kiri) dan Melati Daeva Oktavianti meluapkan kegembiraan usai French Open 2019 di Prancis. Foto: ANTARA FOTO/Nafielah - Humas PP PBSI
Wei/Qiong melesat dengan permainan mereka yang agresif dan rapi sekaligus. Dengan meyakinkan mereka menggiring skor pada keunggulan 8-4.
Praveen/Melati segera mengejar ketertinggalan. Dua angka mereka raih secara beruntun, salah satunya dari jumping smash Melati yang diarahkan ke sudut tricky.
Wei/Qiong masih menginjak pedal gas dalam-dalam. Interval ditandai dengan keunggulan 11-6 oleh Wei/Qiong.
Merengkuh satu poin yang menggeser kedudukan jadi 7-11, Praveen/Melati kembali kehilangan angka. Prosesnya bermula dari jumping smash Melati yang dijawab Huang dengan jumping smash yang tak kalah agresif.
Melati berusaha melepaskan attacking lock dengan mengangkat shuttlecock. Sayangnya, pukulannya kehilangan akurasi sehingga shuttlecock kembali membentur net.
Tertinggal 7-13, Praveen/Melati meraih lima angka beruntun yang mengubah kedudukan jadi 12-13. Pengembalian Wei yang dinyatakan out membuat kedudukan jadi imbang 13-13.
ADVERTISEMENT
Raihan poin Praveen/Melati sempat terhenti. Akan tetapi, sergapan dari depan net Melati berhasil membuat mereka kembali unggul 16-15. Pengembalian tanggung Qiong menjadi makanan empuk Praveen karena membidani kelahiran smash yang berbuah poin langsung.
Praveen/Melati memperlebar keunggulan jadi 19-15. Kali ini torehan angka berasal dari flick service Praveen.
Ngomong-ngomong, ini menjadi ketiga kalinya Praveen melepaskan flick service di sepanjang laga. Sampai di momen ini, akurasinya 100%. Tiga flick service Praveen berujung dengan tiga poin.
Pukulan tanggung Melati memberi satu angka kepada lawan menjadi 16-19. Namun, Praveen/Melati berhasil memaksa laga berlanjut hingga rubber game. Pertama berkat smash Melati. Kedua akibat eror Qiong saat menjawab sergapan dari depan net Melati.
Kemenangan 21-16 di gim kedua memperpanjang napas Praveen/Melati. Sekarang waktunya menaklukkan gim pemungkas.
ADVERTISEMENT
Namanya gim pemungkas, sudah pasti langsung berjalan ketat. Untuk meraih skor imbang 1-1 saja sudah harus melalui dua reli sengit. Pengembalian Melati yang sangat tricky membuat keunggulan 2-1 jatuh di tangan pasangan Indonesia.
Keberhasilan ini ada kaitannya dengan jumping smash Wei yang dilepaskan dari ujung kanan lapangannya. Pukulan itu menyilang, menyasar Melati sebagai target.
Melati menjawab pukulan dengan cara yang unik. Sekilas ia terlihat seperti kehilangan kontrol sehingga pukulan backhand-nya bakal membikin shuttlecock ke luar lapangan.
Ternyata tidak seperti itu. Melati mengarahkan shuttlecock ke arah Qiong. Pemain yang ditarget menyadari arah pukulan, tetapi terlambat merespons sehingga kehilangan kendali. Kesalahan itu membuat shuttlecock terlempar jauh ke luar lapangan.
Tertinggal 4-7, Praveen/Melati menyamakan kedudukan jadi 7-7. Attacking lock Melati menjadi cara untuk mengubah kedudukan 5-7 jadi 6-7. Keberhasilan itu adalah buah dari kejelian Melati membaca arah shuttlecock.
ADVERTISEMENT
Melati sudah menunggu Qiong di depan net. Pukulan Melati bisa diraih Wei, tetapi pengembalian yang tak akurat membuatnya kehilangan angka.
Poin penyama kedudukan 7-7 diraih lewat penempatan shuttlecock yang cerdik oleh Praveen. Dari sini, Praveen/Melati melaju. Flick service Praveen membuat Wei/Qiong tertinggal 7-11.
Lawan mulai bangkit usai interval. Mereka merapatkan jarak menjadi 10-12. Tenang dulu, Praveen/Melati belum tumbang. Mereka juga berhasil memperlebar jarak menjadi 15-10.
Pebulutangkis ganda campuran Indonesia Praveen Jordan (kiri) dan Melati Daeva Oktavianti meluapkan kegembiraan usai French Open 2019 di Prancis. Foto: ANTARA FOTO/Nafielah - Humas PP PBSI
Flick service Praveen kembali menunjukkan taji. Cara itu berhasil membawa mereka pada keunggulan 17-11. Pengembalian Qiong yang tersangkut di net membuat Praveen/Melati menggeser kombinasi skor menjadi 18-12. Itu berarti, tiga angka lagi untuk merengkuh podium juara.
Eror Qiong yang membuat shuttlecock kembali menancap di net. Praveen yang terlanjur mengejar hingga net sampai terpeleset. Namun, rasanya itu worth it-worth it saja karena match point 20-12 berhasil direbut.
ADVERTISEMENT
Reli sengit muncul lagi dalam kedudukan 20-12. Praveen mengambil inisiatif untuk mengamankan area belakang dengan melepaskan rangkaian jumping smash. Melati yang bersiaga di lapangan tengah melepas pukulan-pukulan menyilang yang menyulit lawan.
Melati melesakkan rangkaian pukulan yang cukup menipu untuk mematikan langkah Wei yang notabene acap dipindai sebagai titik lemah lawan di sepanjang gim ini. Akan tetapi, Wei merespons dengan brilian. Pengamatan jeli memampukannya mengembalikan pukulan Melati.
Serupa lawan yang belum menyerah, Praveen/Melati juga tak menyerah dan membiarkan reli berlalu tanpa raihan poin. Padunya serangan mereka berakhir menyenangkan. Pengembalian Qiong membentur net memastikan laga tuntas dengan kemenangan 21-12 untuk Praveen/Melati. Itu berarti, gelar juara di Kota Paris.