Praveen/Melati Takluk karena Terbawa Pola Permainan Lawan

23 Oktober 2021 22:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan dan Melati Daeva pada pertandingan Denmark Open di Odense Park, Denmark.  Foto: Yves Lacroix/Badmintonphoto/BWF
zoom-in-whitePerbesar
Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan dan Melati Daeva pada pertandingan Denmark Open di Odense Park, Denmark. Foto: Yves Lacroix/Badmintonphoto/BWF
ADVERTISEMENT
Praveen Jordan/Melati Oktavianti gagal melaju ke final Denmark Open 2021. Ganda campuran nomor satu Indonesia itu tumbang dari wakil Thailand Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai dengan tiga gim 21-16, 17-21, dan 20-22 pada partai yang digelar di Odense Sport Park, Odense, Denmark, Sabtu (23/10).
ADVERTISEMENT
Konsistensi memang menjadi masalah bagi Praveen/Melati. Terlebih di gim pertama, mereka mampu tampil baik dan bisa meraih kemenangan. Sayangnya, banyaknya eror yang dibuat membuat mereka tak bisa mendulang hasil yang sama di gim berikutnya.
"Tadi di gim pertama, pola permainan kami bisa keluar semua. Kami bisa menang. Sayang di gim kedua kami yang terbawa pola permainan lawan. Akhirnya kalah," ucap Praveen Jordan dalam keterangan resminya.
"Di gim ketiga start kami kalah. Perolehan angka selalu tertinggal jauh. Di poin 18-20, kami bisa mengejar dan menyamakan kedudukan, 20-20. Sayang di poin krusial saya melakukan servis error nyangkut net. Sementara pengamatan Meli -Melati- juga gagal," tambahnya.
Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan dan Melati Daeva pada pertandingan Denmark Open di Odense Park, Denmark. Foto: Yves Lacroix/Badmintonphoto/BWF
Hal yang sama diutarakan oleh pelatih ganda campuran, Nova Widianto. Menurutnya, Praveen/Melati kurang berani melakukan variasi dalam serangan.
ADVERTISEMENT
"Ucok/Meli terlalu mengikuti pola permainan lawan. Pola mainnya panjang-panjang. Seharusnya lebih berani bermain dengan bola-bola kecil di depan net, karena secara kualitas seharusnya Meli lebih unggul di depan," ucap Nova.
"Memang kalahnya agak nyesek, kurang hoki. Tetapi secara permainan mereka terbawa pola permainan lawan yang bermain panjang-panjang ke belakang," tutupnya.
***
Ikuti survei kumparan Bola & Sport dan menangi e-voucher senilai total Rp 3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveibolasport.