Punya Masa Lalu Kelam, Francis Ngannou Kirim Pesan Menyentuh Usai Juara UFC
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Untuk sampai ke titik ini, banyak aral melintang yang telah dilewati petarung 34 tahun tersebut. Ia bahkan menelan kekalahan saat pertama kali berduel dengan Miocic, 20 Januari 2018 silam.
Jauh sebelumnya, Ngannou juga memiliki masa kecil yang sulit. Ia harus menjadi pekerjaan kasar di tambang pasir di salah satu kota di Kamerun bernama Batie. Saat itu, usianya baru menginjak 10 tahun.
Selain kemiskinan dan perceraian kedua orang tuanya, hidup Ngannou semakin berat lantaran tak ada yang mendukung impiannya. Saat berusia 22 tahun, ia mulai berlatih tinju dan harus berhenti di tengah jalan.
"Setiap anak setidaknya harus memiliki kesempatan untuk menikmati masa kecilnya," ungkap Ngannou dikutip dari Essentially Sport.
Ngannou tahu betapa sulitnya bagi setiap orang Kamerun untuk tinggal di sana dan ingin memberi tahu dan menunjukkan kepada orang-orang bahwa mereka dapat mencapai apa pun dalam hidup.
ADVERTISEMENT
"Bagi mereka yang berada dalam situasi yang sama, maksud saya, saya dapat melakukan apa saja, tetapi jika saya dapat memberi tahu seseorang sesuatu, itu adalah terus melangkah, percayalah," ucap Ngannou.
"Hidup tidak adil, aku tahu, tapi itu bukan salahmu," pungkasnya.
The Predator mengunci kemenangan usai melepaskan pukulan ke Miocic yang membuat lawannya itu tersungkur di atas kanvas dan langsung menghabisinya pada ronde kedua.
Ngannou adalah orang Afrika ketiga yang menyandang gelar juara UFC. Dua lainnya adalah Kamaru Usman di kelas welter dan Israel Adesanya di kelas menengah.
Dengan hasil ini, Ngannou menunjukkan kepada siapa saja bahwa buah kerja keras dan dedikasi amat manis rasanya.
****