Putri KW, Harapan Baru Tunggal Putri Bulu Tangkis Indonesia

6 Oktober 2019 17:17 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi pemain tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, pada ajang Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2019. Foto: dok. media PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Aksi pemain tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, pada ajang Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2019. Foto: dok. media PBSI
ADVERTISEMENT
Kita sepakat bahwa di bulu tangkis, kekurangan pada postur tubuh dapat ditutupi dengan keunggulan lain.
ADVERTISEMENT
Akane Yamaguchi, misalnya, yang lewat kegigihannya dalam mengejar bola mampu menembus lima besar bulu tangkis dunia --kendati tinggi badannya cuma 156 cm. Ada pula Nozomi Okuhara, rekan senegara Yamaguchi, yang juga punya kekurangan sekaligus kelebihan serupa.
Meski demikian, tak bisa dimungkiri bahwa aspek fisik dapat menjadi keuntungan. Lebih-lebih bagi mereka yang mampu memanfaatkannya.
Simak saja Carolina Marin (172 cm) atau Pusarla Sindhu (179 cm) yang dengan keunggulan fisiknya mampu menghajar para lawan. Atas dasar inilah, bulu tangkis Indonesia patut bersyukur memiliki Putri Kusuma Wardani.
Dua pemain Indonesia, Metya dan Putri Kusuma Wardani, merayakan keberhasilan menjuarai Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2019. Foto: dok. media PBSI
Putri memiliki tinggi badan 172 cm sehingga tampak berbeda dengan kebanyakan tunggal putri Indonesia, bahkan di level senior saat ini. Ia juga kuat, gigih, serta taktis. Jangkauannya amat luas sehingga sukar sekali bagi lawan untuk mencari celah.
ADVERTISEMENT
Itulah kenapa Zhou Meng yang menjadi lawan tanding Putri pada partai kedua babak final Kejuaraan Dunia Junior Bulu Tangkis Junior 2019, Sabtu (5/10/2019) malam WIB, kerepotan.
Pada gim pertama, pebulu tangkis junior nomor dua dunia itu tak bisa berbuat banyak. Ia menyerah dengan kedudukan 18-21.
Meng mengubah pola permainannya pada gim kedua. Kini ia lebih mengedepankan drive-drive cepat.
Ia sadar, jika mencecar Putri hanya lewat smes atau penempatan bola dekat net, ia tak akan mampu mendapatkan momentum karena masih bisa dijangkau.
Para pemain putri Indonesia pada Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2019. Foto: dok. media PBSI
Mula-mula Putri cukup kesulitan dengan perubahan mendadak Meng. Akan tetapi, ia bukan hanya mampu unggul pada gim pertama karena punya ukuran fisik yang baik.
ADVERTISEMENT
Pemain berusia 18 tahun ini juga cerdas. Kemampuannya membaca permainan lawan luar biasa. Begitu pula dengan kegigihannya dalam mengejar bola.
Karena itulah Meng tetap saja kesulitan meski bisa mengamankan gim kedua. Terbukti, pemain asal China ini mesti mendapatkannya lewat skor ketat 22-20.
Pada gim ketiga, Putri bermain lebih nekad. Permainan cepat Meng ia ladeni dengan kecepatan pula. Smes-smesnya lebih gencar.
Ajaibnya, cara yang menjadi andalan Meng pada gim kedua itu malah berhasil membuat Putri melaju jauh. Putri berhasil mengamankan angka untuk Indonesia lewat keunggulan 21-14.
"Awalnya saya unggul di gim kedua, tetapi terkejar oleh lawan karena fokus saya naik turun," kata Putri dilansir dari laman resmi PBSI.
"Lawan juga mengubah pola dengan mempercepat permainan. Di gim ketiga saya nekad saja dan percepat bola-bola depan," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Skuat Indonesia pada kejuaraan bulutangkis junior Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2019. Foto: dok. media PBSI
Apa yang ditunjukkan Putri pada laga tersebut kembali menghidupkan asa tunggal putri Indonesia yang hampir redup. Namun, perjalanan Putri masih amat panjang. Usianya masih 18 tahun, gelar juara yang dibawa pulang itu masih kejuaraan level junior.
Masih ada banyak tugas yang harus ia tuntaskan di atas lapangan bulu tangkis. Masih ada banyak aspek yang mesti ia benahi. Dan tentu saja, masih ada gelar juara yang bisa ia persembahkan bagi Indonesia.