Quartararo: Sirkuit Buriram Sesuai dengan Karakter Motor Yamaha

2 Oktober 2019 18:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebalap Petronas Yamaha, Fabio Quartararo, merayakan kesuksesan menaiki podium di GP Catalunya. Foto: Pau Barrena/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pebalap Petronas Yamaha, Fabio Quartararo, merayakan kesuksesan menaiki podium di GP Catalunya. Foto: Pau Barrena/AFP
ADVERTISEMENT
Jelang MotoGP 2019, Fabio Quartararo cuma rookie biasa. Yaaah... Cukuplah untuk meramaikan kompetisi balap motor paling elite itu. Paling banter, ya, jadi penggembira.
ADVERTISEMENT
Anggapan itu tidak berlebihan. Finis tujuh besar menjadi pencapaian paling bagus bagi Quartararo dalam enam seri pertama. Oke, dia memang sempat menarik perhatian di GP Qatar alias seri pembuka. Namun, ia menyelesaikan seri itu dengan finis ke-16.
Quartararo mulai menunjukkan gebrakan di seri ketujuh, di GP Catalunya. Quartararo bukan lagi finis di lima besar. Ia berhasil naik podium kedua.
Hentakan Quartararo belum berhenti. Setelah naik podium tiga GP Belanda, ia menyegel podium tiga GP Austria dan podium dua GP San Marino. Atas performanya di sepanjang musim, Quartararo mengemas 123 poin dan menduduki peringkat tujuh.
Fabio Quartararo merayakan finis ketiga di MotoGP Austria 2019. Foto: REUTERS/Lisi Niesner
Pebalap 20 tahun ini menilai, tampil menggebrak di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, bukan perkara mustahil. Argumen ini tidak berlebihan meski bukan berarti ia bakal membalap dengan mulus-mulus saja.
ADVERTISEMENT
Quartararo menutup seri sebelumnya, GP Aragon, di posisi lima. Yang patut digarisbawahi, ada banyak yang menilai bahwa sirkuit itu tidak sesuai dengan motor YZR-M1.
Harapan untuk melakoni balapan dengan meyakinkan muncul karena tikungan Sirkuit Buriram sesuai dengan kecepatan rendah hingga menengah YZR-M1.
Ingat: Itu kecepatan rendah ukuran balapan motor elite, lho, ya.
Meski demikian, ancaman muncul di trek lurus. Publik percaya ini menjadi santapan empuk pebalap Honda dan Ducati. Kedua motor ini andal betul untuk dipakai menyerang balik dari trek lurus.
"Saya pikir membalap di Sirkuit Buriram akan lebih baik bagi kami daripada di Aragon. Ada tikungan panjang yang sesuai dengan motor kami," jelas Quartararo, dilansir Crash.
ADVERTISEMENT
Yang menjadi sorotan tentu pencapaian para pebalap Yamaha di dua tahun penyelenggaraan seri Thailand. Pada musim 2018, Marc Marquez yang notabene merupakan penggawa Repsol Honda merengkuh podium puncak.
Di podium kedua ada pebalap Ducati, Andrea Dovizioso. Pebalap Yamaha menempati posisi tiga hingga lima: Maverick Vinales, Valentino Rossi, dan Johann Zarco.
Fabio Quartararo dan Marc Marquez di atas podium. Foto: REUTERS/Rafael Marrodan
Situasi serupa juga terlihat di Moto2 dan Moto3. Dua podium puncak Moto2 Thailand direngkuh oleh pebalap Sky Racing Team bentukan Rossi yang menggunakan motor Kalex, Francesco Bagnaia dan Luca Marini.
Sementara, dua podium teratas Moto3 Thailand menjadi milik penggawa Gresini Racing dan Leopard Racing yang sama-sama menggunakan motor Honda, Fabio Di Giannantonio dan Lorenzo Dalla Porta.
ADVERTISEMENT
"Para pebalap yang lebih senior diuntungkan karena ini menjadi kedua kalinya mereka berlomba di Thailand. Dari situ, saya mesti bekerja keras untuk beradaptasi dengan cepat," kata Quartararo.
GP Thailand 2019 akan menjadi kali kedua Quartararo melintas di Sirkuit Buriram. Pada 2018, ia menyelesaikan balapan di sana di posisi kelima. Ia masih berkompetisi di Moto2 dan berstatus sebagai pebalap tim Italia, Speed Up Racing.
Fabio Quartararo di sesi latihan bebas MotoGP Inggris. Foto: David Klein/Reuters
Membicarakan Quartararo tidak akan bisa berjauh-jauhan dengan perkembangan pesatnya sebagai pebalap. Ia mengawali pertualangannya pada 2015 di Moto3. Ketika itu usianya baru 15 tahun. Musim debutnya diwarnai dengan dua pole position dan dua podium.
Quartararo sempat kesulitan saat melakoni musim debut di kelas Moto2 pada 2017. Ia menutup musim di peringkat 13 dengan 64 poin.
ADVERTISEMENT
Musim kedua di Moto2 melahirkan cerita lain untuk Quartararo. Ia memang 'hanya' menyelesaikan balapan di posisi 10 berkat 138 poin. Namun, Quartararo meninggalkan jejak penting.
Ia berhasil menutup GP Catalunya dengan tiga catatan sekaligus: Pole position, fastest lap, dan podium puncak. Istilah balapnya: Grand Chelem. Catatan itu pulalah yang menjadi salah satu alasan Yamaha tertarik merekrutnya.
Balapan MotoGP 2019 menyisakan lima seri lagi. Sejauh ini, sih, performa Quartararo tidak memalukan. Berharap ia menuntaskan musim di 10 besar tentu bukan cita-cita mustahil. Toh, kini ia sudah ada di sana.
*** MotoGP Thailand 2019 akan digelar di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, pada Minggu (6/10/2019). Sesi balapan akan dimulai pada 14.00 WIB.
ADVERTISEMENT