news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Quartararo: Tadinya Orang-orang Bilang Saya Tak Pantas di MotoGP

18 November 2019 22:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fabio Quartararo di Sepang, Malaysia Foto: Mohd RASFAN / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Fabio Quartararo di Sepang, Malaysia Foto: Mohd RASFAN / AFP
ADVERTISEMENT
Tujuh podium dan enam pole position. Seperti itu Fabio Quartararo menandai tahun rookie-nya di kelas MotoGP.
ADVERTISEMENT
Tidak ada kemenangan yang direngkuh oleh Quartararo pada MotoGP 2019. Namun, ia berulang kali memberikan perlawanan sengit untuk para pebalap senior, termasuk si juara dunia, Marc Marquez.
Quartararo finis kelima dengan koleksi 192 poin di klasemen pebalap 2019. Tak sampai di situ. Quartararo bahkan ditahbiskan sebagai Rookie of the Year.
Bila dirinci, Quartararo naik ke podium tiga di Belanda dan Austria. Podium kedua diraihnya di Catalunya, San Misano, Thailand, Jepang, dan Valencia.
"Pada 2018 ada banyak orang yang berkata saya tidak pantas membalap di MotoGP. Kata mereka saya belum siap. Terlalu cepat bagi saya untuk membalap di sini. Saya membuktikan diri dengan tujuh podium dan enam pole position," kata Quartararo, dikutip dari Crash.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat gembira karena yang terutama, kami bekerja sebagai tim. Ditambah lagi, saya jadi Independent Rider [pebalap terbaik tim satelit -red]. Ini tahun yang menyenangkan bagi saya. Tim pun pantas bangga atas segala hal yang kami kerjakan bersama," jelas Quartararo.
Rookie sensation, Fabio Quartararo. Foto: PIERRE-PHILIPPE MARCOU / AFP
Pebalap asal Prancis ini tidak datang ke MotoGP 2019 dengan gelar mentereng. Ia bahkan menyelesaikan Moto2 2018 di peringkat 10 berbekal 138 poin dan dua podium.
Bandingkan dengan Francesco Bagnaia yang menjejak ke MotoGP sebagai juara Moto2 2018 dengan 306 poin. Perbandingan lainnya adalah Miguel Oliveira yang jadi runner up dengan 297 poin dan Joan Mir yang menutup Moto2 2018 di peringkat enam berkat 155 poin.
ADVERTISEMENT
Quartararo tambah tak diuntungkan karena ia mengawali musim 2019 dengan semenjana. Capaian terbaiknya dalam enam seri perdana ada finis ketujuh di GP Amerika Serikat.
Semuanya mulai berubah di GP Catalunya, ketika pebalap 20 tahun ini finis di podium kedua. Setelahnya, Quartararo tak lagi jadi penggembira belaka.
Fabio Quartararo tengah) di Chang International Circuit, Buriram, Thailand. Foto: REUTERS/Soe Zeya Tun
Di sisi lain, Bagnaia menutup tahun rookie di posisi 15 dengan 54 poin, sedangkan Oliveira ada di peringkat 17 dengan 33 poin. Capaian Mir lebih baik. Ia ada di posisi 12 berbekal 92 poin.
Berangkat dari catatan itu, Quartararo dipandang akan tetap menjadi podium fighter pada MotoGP 2020. Bukan tak mungkin ia bakal menjadi pesaing serius Marquez.
"Pertama-tama kami harus tetap tenang akan segala kemungkinan. Toh, musim 2020 menjadi tahun kedelapan Marc membalap di MotoGP, sedangkan kami baru akan menjejak ke tahun kedua. Jadi, saya pikir kami belum siap untuk menjadi pesaingnya di seluruh balapan," kata Quartararo.
ADVERTISEMENT
“Saya berkata pada diri sendiri bahwa musim depan saya harus lebih sering bersaing di papan atas memperebutkan podium. Kalau kami bisa meraih podium lebih banyak, pada akhirnya kami akan sadar bahwa kami sudah melakoni musim yang hebat," jelas Quartararo.