Ralfy Jansen: Tak Tembus Pelatnas PBSI, Kini Dinaturalisasi Jerman

Pebulu tangkis Indonesia yang dinaturalisasi oleh Jerman, Jones Ralfy Jansen. Foto: Aditia Rijki Nugraha/kumparan

Nama Jones Ralfy Jansen mencuri perhatian di Indonesia Masters 2020. Jansen adalah keturunan asli Indonesia. Namun, kini dirinya sudah dinaturalisasi oleh Jerman dan jadi salah satu pebulu tangkis andalan di sana.

Ralfy sudah akrab dengan bulu tangkis sejak usia dini dan pernah menjadi juara Kejurnas PBSI 2010. Saat itu, ia berlaga atas nama PB Djarum. Namun, ketika memasuki level senior, namanya tak pernah dipanggil untuk menghuni Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur.

"Dulu saya dari Djarum juara Kejurnas di Makassar nomor ganda putra dan campuran. Di 2011 ada seleknas (seleksi nasional), sudah dua bulan tak ada pemanggilan," kata Jansen saat ditemui di Mixed Zone Istora GBK, Senin (14/1/2020).

"Cita-cita saya membela Indonesia, kalau ada deadline pasti saya tunggu. Akan tetapi, karena mengambang, orang tua saya tidak mau saya hanya main di sirnas dan tak punya tujuan," tuturnya.

Ketidakjelasan karier di negeri sendiri akhirnya membuat Jansen terbang ke Jerman pada 2012. Toh, ketika itu ia juga akan melanjutkan sekolah di sana. Di Jerman, Jansen berlatih di klub bulu tangkis bernama BC Wipperfeld.

Tawaran untuk membela Timnas Bulu Tangkis Jerman akhirnya datang pada Oktober 2015. Namun, Jansen butuh waktu cukup lama untuk mengambil tawaran melepas paspor Indonesia dan seutuhnya menjadi warga negara Jerman.

"Oktober 2015 saya ada tawaran [menjadi warga negara Jerman]. Satu setengah tahun saya berpikir dulu dan di akhir 2016, baru saya memutuskan untuk pindah karena ini keputusan tidak mudah," jelas sosok 27 tahun ini.

Jansen juga menikahi Diana yang merupakan kakak dari pebulu tangkis Jerman, Mark Lamsfuss. Kini, Jansen bersama istrinya tinggal di Kota Saarbruecken.

Jansen berhasil menembus babak utama Indonesia Masters 2020. Pada babak kualifikasi ganda putra, ia bersama pasangannya, Peter Kaesbauer, berhasil mengalahkan wakil Indonesia, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, dengan skor 21-23, 22-20, dan 21-17.