Razgatlioglu Kabur saat Selebrasi Sampanye di WSBK Mandalika, Bukti Muslim Taat
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pertamina Mandalika Street Circuit menjadi tuan rumah untuk seri WSBK terakhir. Toprak sendiri sebagai polesitter memulai balapan dari row terdepan.
Selepas start, Toprak sempat kehilangan posisinya. Saingannya, Jonathan Rea, melesat mengamankan posisi terdepan. Alex Bassani menyusul kemudian.
Pebalap asal Turki itu mampu menyodok ke depan dan melakukan pertarungan hebat dengan Rea. Akan tetapi, ia melebar di tikungan pada lap ke-11 dan turun ke P3.
Pada akhirnya, Toprak mampu menyalip Scott Redding dan mengamankan P2. Hingga balapan usai, ia tak mampu mengejar Rea dan harus rela finis di belakangnya.
Meski tak finis pertama, Toprak memastikan gelar juara dunia dengan raihan 531 poin. Rea yang jadi saingan terdekatnya mengumpulkan 501 poin dan tak mungkin mengejar meski satu balapan masih tersisa.
ADVERTISEMENT
Toprak tentu merayakan kemenangan ini dengan penuh suka cita. Kendati demikian, pemandangan menarik tersaji di podium di mana pebalap 25 tahun itu malah kabur.
Toprak bersama Rea dan Redding menghiasi podium. Ketika kedua pebalap lainnya merayakan kemenangan dengan menyemprotkan sampanye, ia hanya membawa trofi dan pergi.
Cuplikan momen Toprak meninggalkan podium saat selebrasi sampanye bisa dicek di sini .
Ini bukan kali pertama terjadi Toprak meninggalkan podium juara. Pada seri-seri sebelumnya, ia juga melakukan hal yang sama, enggan menghambur-hamburkan minuman keras.
Hal ini tentu ada sangkut pautnya dengan keyakinan yang dipegang oleh rider Yamaha tersebut. Ya, Toprak merupakan seorang Muslim yang taat.
Dilaporkan oleh Paddock pada Mei 2020 lalu, alasan Toprak meninggalkan podium adalah karena agama Islam melarang minuman alkohol.
ADVERTISEMENT
"Toprak berbicara tentang pengaruh ajaran Islam, terlebih dengan bulan Ramadhan. Agama yang dianutnya juga menjadi alasan Toprak pergi dari selebrasi sampanye di Podium," tulis laporan Paddock.
Dilaporkan oleh Motoracers, Toprak meninggalkan podium saat seri Prancis, Agustus lalu. Ia berhasil menjuarai Race 1 dan Race 2, mengambil trofi, lalu pergi.
"Bagi Toprak Razgatlioglu sebagai seorang muslim yang taat, pasti terasa aneh bersaing di tengah salah satu kawasan penghasil wine paling terkenal di Eropa," tulis laporan Motoracers.
"Pada setiap upacara penghargaan, pebalap Turki itu segera melarikan diri dari podium sebelum para pesaingnya memulai dengan menyemprotkan sampanye," lanjut laporan tersebut.